TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Muncul sinyalemen, China ada di balik kemenangan milisi Taliban di Afghanistan.
Pekan lalu, sebelum Taliban gencar melakukan serangan besar-besaran di sejumlah kota besar di Afghanistan muncul informasi China disebut membantu Taliban secara diam-diam.
Sebagai gantinya, China dikabarkan dibantu oleh Taliban menangani etnis Uighur.
Sebagai imbalan setelah dipasok uang untuk membeli senjata, sumber Barat meyakini pemberontak akan menjauh dari Uighur, yang sempat mereka dekati.
Selain Uighur, sumber intelijen meyakini China mengharapkan sumber daya mineral dan jalur perdagangan lewat Afghanistan.
Baca juga: Profil Ghani Baradar, Petinggi Taliban Calon Kuat Presiden Afghanistan, Pernah ke Indonesia
Selain itu, keberadaan Taliban diharapkan Beijing bakal mendiskreditkan pencapaian pasukan NATO sejak invasi 2001.
"China memberikan dukungannya kepada Taliban dengan harapan mendapat peluang kesepakatan di masa depan," papar sumber tersebut seperti dikutip dari Kompas.com.
Sumber telik sandi itu menerangkan, selama periode 1990-an Taliban melakukan banyak kesepakatan senjata dengan Uighur.
"Tetapi, mereka kemungkinan tidak akan melanjutkannya lagi karena dijanjikan dukungan keuangan," jelasnya.
"Selain itu, mereka (Beijing) juga berkepentingan mendukung pemberontakan yang mendiskreditkan pencapaian Barat di sana," lanjutnya.
Penjelasan Jubir Pemerintah
Juru bicara pemerintah China hari Senin (16/08/2021) di Beijing mengatakan bahwa China siap memperdalam hubungan "yang bersahabat dan kooperatif" dengan Afghanistan.
Hal ini setelah Taliban menguasai negara itu menyusul jatuhnya Ibu Kota Kabul ke tangan Taliban pada Minggu (15/08/2021).
Beijing mempertahankan hubungan tidak resmi dengan Taliban selama penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan, yang membuat Taliban mampu menguasai ibu kota di Kabul pada Minggu, (15/08/2021)