TRIBUNNEWS.COM - Mantan Presiden AS George W Bush mengatakan ia dan mantan Ibu Negara Laura Bush merasakan "kesedihan mendalam" atas peristiwa yang terjadi di Afghanistan, Al Jazeera melaporkan.
"Laura dan saya telah menyaksikan peristiwa tragis yang terjadi di Afghanistan dengan kesedihan yang mendalam."
"Hati kami berat untuk rakyat Afghanistan yang telah sangat menderita dan untuk Amerika dan sekutu NATO yang telah berkorban begitu banyak," kata mantan presiden itu dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Senin (16/8/2021) malam waktu setempat.
Dilansir Axios, Bush menekankan ia yakin upaya evakuasi akan efektif karena dilakukan oleh pria dan wanita yang luar biasa dari Angkatan Bersenjata Amerika Serikat, korps diplomatik, serta komunitas intelijen.
Baca juga: Viral Foto 640 Warga Afghanistan Berdesakan Dalam Pesawat Kargo Militer AS
"Kami berterima kasih dari lubuk hati kami dan akan selalu menghormati kontribusi Anda," tambahnya, dalam sebuah pesan untuk personel Amerika.
George W Bush adalah presiden pertama yang memulai invasi ke Afghanistan.
Pada 2001, Bush memerintahkan pasukan untuk menggulingkan Taliban dan menekan al-Qaeda agar tidak melancarkan serangan teroris lagi ke AS setelah peristiwa 9/11.
Pertengahan Juli lalu, Bush menyebut penarikan pasukan AS dari Afghanistan adalah suatu kesalahan.
Mantan presiden Amerika Serikat George W. Bush mengkritik keputusan penarikan tentara AS dan NATO dari Afghanistan, CBS News melaporkan.
Ia menyebut penarikan itu akan berakibat warga di sana "dibantai" oleh Taliban.
"Wanita dan gadis Afghanistan akan menderita kerugian yang tak terkatakan. Ini adalah kesalahan...," kata Bush kepada media Jerman Deutsche Welle, Rabu (14/7/2021).
"Mereka hanya akan ditinggalkan untuk dibantai oleh orang-orang yang sangat brutal ini, dan itu menghancurkan hati saya."
Baca juga: Bersahabat dengan Istri Barack Obama, George W Bush Mengaku Kaget Lihat Reaksi Publik
Baca juga: Pemimpin Senior Taliban Ungkap Kelompoknya Enggan Terlibat Pertempuran di Dalam Kota Afghanistan
Seperti yang diketahui, pasukan AS mulai menarik diri dari Afghanistan sejak awal Mei 2021, sekitar 20 tahun setelah mereka tiba di negara yang dilanda perang itu.
Pasukan dijadwalkan ditarik sepenuhnya pada 11 September namun penarikan dilakukan lebih awal karena ibu kota telah jatuh ke tangan Taliban.