TRIBUNNEWS.COM, AFGHANISTAN - Janji Taliban akan membawa perdamaian di Afghanistan tampaknya tidak akan terwujud.
Hal ini diketahui setelah pasukan Taliban menembaki warga.
Kericuhan terjadi pada demo Anti-Taliban di Kota Jalalabad, Afghanistan pada 18 Agustus 2021.
Taliban menembaki warga yang protes dan membentangkan bendera nasional Afghanistan.
Kejadian itu berlangsung sehari sebelum peringatan hari kemerdekaan Afghanistan yang jatuh pada 19 Agustus.
Warga menurunkan bendera Taliban yang dinaikkan di sejumlah wilayah yang telah dikuasai oleh Taliban.
Namun, aksi ini membuat Taliban bereaksi keras.
Warga Afghanistan bertekad untuk mengembalikan pemerintahan sebelumnya.
"Saya berdiri di sini di depan Anda. Anda dapat memukul saya dengan 30 peluru, membunuh saya. Saya akan mengorbankan hidup saya untuk bendera ini, ini bendera saya. Pemerintah saya akan segera kembali, insya Allah,” ujar salah satu warga seperti dilansir dari APTN pada Rabu (18/8/2021).
Baca juga: Taliban Umumkan Pembentukan Emirat Islam Afghanistan, Dibentuk Dewan Penguasa
Saat kejadian setidaknya 1 orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Sementara itu, Taliban berhasil menguasai Afghanistan sejak 15 Agustus 2021.
Janjikan Pengampunan
Pada Selasa (17/8/2021), Taliban menggelar konferensi pers perdana dan menyampaikan bahwa mereka tidak akan membalas dendam serta menyampaikan pengampunan.
Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid menuturkan pemerintahan yang baru akan segera dibentuk.