News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik di Afghanistan

PBB: Taliban Mencari Orang yang Bekerja untuk Pihak Asing secara 'Door to Door'

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pejuang Taliban berjaga-jaga di sepanjang jalan dekat Zanbaq Square di Kabul. Afghanistan. Senin (16/8/2021), setelah berakhirnya perang 20 tahun Afghanistan dengan cepat, ketika ribuan orang mengerumuni bandara kota itu mencoba melarikan diri dari kelompok garis keras yang ditakuti. (Wakil Kohsar/AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Dokumen PBB melaporkan bahwa Taliban akan mencari warga Afghanistan yang bekerja untuk pasukan NATO atau pemerintahan sebelumnya.

Dilaporkan, kelompok ini mencari sasaran secara 'door to door' atau dari pintu ke pintu untuk menemukan target dan mengancam anggota keluarga mereka.

Peringatan ini berdasarkan laporan rahasia oleh konsultan penilaian ancaman PBB (RHIPTO).

"Ada sejumlah besar individu yang saat ini menjadi sasaran Taliban dan ancamannya sangat jelas," kata Christian Nellemann, pemimpin tim di balik laporan tersebut kepada BBC.

"Tertulis bahwa, kecuali mereka menyerahkan diri, Taliban akan menangkap dan menuntut, menginterogasi dan menghukum anggota keluarga atas nama orang-orang itu," tambahnya.

Baca juga: Facebook dan Twitter Amankan Akun Warga Afghanistan dari Taliban

Baca juga: Penyanyi Pop Afghanistan Berhasil Melarikan Diri dari Taliban, Naik Pesawat Militer AS Bersama Suami

Pejuang Taliban duduk di atas kendaraan di sebuah jalan di provinsi Laghman, Afghanistan. pada 15 Agustus 2021. (STR/AFP) (AFP/-)

Nellemann memperingatkan bahwa siapapun yang tercatat dalam daftar hitam Taliban berada dalam bahaya besar.

Bahkan dia juga menyatakan kemungkinan terjadi eksekusi massal.

Koki Meminta Perlindungan dari Inggris

Seorang pria Afghanistan yang bekerja sebagai koki di Kedutaan Inggris selama 7 tahun meminta perlindungan dari pemerintah Inggris.

Dilansir The Guardian, koki bernama Ahmad ini bahkan meminta PM Inggris Boris Johnson agar mengevakuasi dirinya dan keluarganya dari Taliban.

"Saya benar-benar takut, takut. Sudah empat hari kami tidak keluar rumah. Setiap suara di pintu membuat kami takut akan nyawa kami," kata Ahmad.

Pria ini tinggal di dekat bandara, namun takut keluar bersama istri dan tiga anaknya.

"Mereka (Taliban) tidak akan pernah memaafkan kami karena bekerja dengan pemerintah asing. Sebagai mantan pegawai kedutaan Inggris selama tujuh tahun, saya ingin Boris Johnson merasakan tekanan yang kami rasakan karena kami bekerja untuk pemerintah asing," tambahnya.

Menurut Ahmad, istrinya mengatakan tidak akan mengizinkan dirinya bekerja untuk asing jika ternyata hal tersebut membahayakan bagi keluarganya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini