Ia dan keluarganya menetap di Swiss dan kemudian di London pada 2000.
Setelah dia menjadi bintang, Sayeed kerap mengunjungi Afghanistan.
Tampil di The Voice dengan pakaian modis dan tanpa jilbab, Sayeed mengatakan bahwa para Mullah, atau pemimpin masjid, telah mengancam hidupnya.
Berbicara kepada CNN pada 2014 lalu, Sayeed berkata:
"Mereka mengatakan bahwa siapapun yang membunuh penyanyi ini akan masuk surga."
"Itu menjadi sangat sulit, saya tidak bisa pergi ke manapun."
"Saya pada dasarnya adalah seorang tahanan di kamar hotel saya, saya harus bersama pengawal sepanjang waktu."
Bagaimana caranya lolos
Perempuan 36 tahun yang baru-baru ini membintangi sebagai juri pada acara kompetisi menyanyi di televisi Afghanistan ini, mengaku kepada bahwa dia pergi melalui jet kargo AS.
Penyanyi ini termasuk di antara sedikit yang beruntung karena ekspatriat dari seluruh dunia berjuang untuk menemukan penerbangan ke luar negeri.
"Aryana Sayeed tahun 2015, bernyanyi di stadion, melanggar tiga pantangan: Menyanyi sebagai wanita, tidak berhijab, masuk stadion sebagai wanita, yang dilarang di bawah Taliban. Sekarang, semua itu telah berubah menjadi mimpi," cuit salah satu aktivis hak asasi manusia tentang Sayeed.
Dari Doha, Sayeed melanjutkan ke Turki di mana dia tinggal penuh waktu dengan suaminya Hasib Sayed, seorang produser musik Afghanistan.
"Setelah saya pulang dan pikiran serta emosi saya kembali normal dari dunia yang mengagetkan, saya punya banyak cerita untuk dibagikan kepada Anda," katanya dalam pesan media sosial emosionalnya, lapor New York Post.
Wanita Afghanistan terkemuka lainnya tidak seberuntung itu, termasuk gubernur distrik Hazara, Salima Mazari, yang dilaporkan sudah ditangkap.