News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tepco dan Perusahaan Jalan Raya Nasional Jepang Perluas Jumlah Pengisi Daya Cepat Kendaraan Listrik

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi parkir dan untuk charger mobil listrik di Tokyo.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - TEPCO Holdings (HD) akan berkolaborasi dengan perusahaan jalan raya nasional untuk memperluas jumlah pengisi daya cepat untuk kendaraan listrik (EV) yang dipasang di jalan raya.

Jumlah suku cadang yang menghubungkan bodi mobil dan pengisi daya (jumlah unit) direncanakan meningkat dari 400 unit saat ini menjadi sekitar 1.000 unit pada tahun 2025, yaitu sekitar 2,5 kali lebih tinggi.

Tujuannya adalah untuk berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca dengan mengarah pada penyebaran EV.

E-mobility power (Tokyo), anak perusahaan TEPCO HD, yang mengoperasikan lebih dari 90 persen pengisi daya cepat yang dipasang di jalan bebas hambatan nasional, akan memperluas kerja sama dengan perusahaan jalan bebas hambatan nasional, termasuk Jalan Tol Central Nippon.

Pada prinsipnya, tenaga e-mobilitas menanggung biaya peralatan dan biaya sewa lahan, dan memperoleh keuntungan dari pembebanan biaya.

Perluasan akan dilakukan dari tempat dengan banyak pengguna.

Sekitar 30 area layanan (SA) tempat parkir umum jalan raya tol di mana pengoperasian (ketersediaan) pengisi daya dalam jangka waktu tertentu melebihi 20 persen akan diubah dari "1 pengisi daya 1 unit" saat ini menjadi "1 unit 6 pengisi daya" pada tahun fiskal 2022.

"Setelah itu, sekitar 70 SA dan area parkir (PA) dengan laju operasi 15 hingga 20 persen akan ditargetkan. Jika tempat parkir yang dibutuhkan tidak mencukupi, pengisi daya "satu unit, dua port" dapat digunakan atau ditambahkan ke PA yang berdekatan," ungkap sumber Tribunnews.com, Selasa (24/8/2021).

Pemerintah telah menetapkan tujuan untuk membuat semua kendaraan baru yang dijual di Jepang "kendaraan listrik" seperti EV dan kendaraan hibrida (HV) pada tahun 2035 untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Di sisi lain, ada banyak masalah dalam mempopulerkan.

Baca juga: Siap Produksi Mobil Listrik, Apple Gandeng LG Magna

Menurut perusahaan riset INTAGE, sekitar 80 persen orang merasa bahwa ada kekurangan peralatan pengisian daya sebagai kecemasan dan kekhawatiran saat membeli EV.

Ekspansi juga memiliki efek mengurangi kemacetan menunggu pengisian.

Dikatakan bahwa dibutuhkan sekitar 15 menit untuk mengisi EV untuk menjalankan 80 km, bahkan jika menggunakan pengisi daya cepat.

Di jalan raya dengan jarak tempuh yang jauh, banyak pengguna yang menagih lama saat makan atau berbelanja di SA.

Ketika tingkat operasi harian melebihi 20 persen, konvoi (antrean panjang) yang menunggu pengisian daya mudah terjadi.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini