News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Yakuza Jepang Sebagai Investasi Masa Depan, Biaya Perang 500 Juta Yen per Tahun

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Investasi uang, sumber perhatian utama Yakuza untuk bisa tetap hidup jangka panjang

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dunia Yakuza (mafia Jepang) adalah dunia tersendiri, tidak ilegal, berfokus kepada uang dan konflik.

Bahkan konflik sebagai investasi masa di masa depan untuk kalangan yakuza dengan biaya perang antar geng 500 juta yen per tahun, guna memperluas wilayah kekuasaannya.

Yakuza menyebut pertarungan itu sebagai "machigai". Setiap manusia melakukan kesalahan.

"Jika Anda membuat kesalahan, Anda tidak perlu saling membunuh. Adalah kebijaksanaan yakuza bahwa bahkan uang pun harus dapat menyelesaikannya. Sebenarnya, ada banyak masalah tentang keuntungan, tetapi mereka berakhir tanpa konflik. Dalam hal jumlah gusset, mungkin ada banyak di  Tokyo di mana porsi Shinogi berukuran besar," ungkap Tomohiko Suzuki penulis buku Yakuza baru-baru ini.

Solusi tanpa kekerasan juga dibenarkan penulis yakuza senior lainnya, Atsushi Mizoguchi.

"Pasti ada kasus di mana solusi tanpa kekerasan diambil. Kasus di mana pihak ketiga menengahi dan bergerak. Jika Anda bersaing satu sama lain dan kalah, itu masalah melakukan sesuatu. Pengecualiannya adalah, secara umum, ketika didorong oleh lawan, pasangan tidak akan bisa berdiri kecuali memantul."

Prinsip dasar geng Yakuza, yaitu memulai membunuh kembali jika terbunuh, pada akhirnya akan dipaksa untuk menghilang apabila kalah dalam konflik tersbeut.

"Jika Anda tidak bertarung setidaknya beberapa kali, Anda tidak akan bisa berdiri. Di masa lalu, dikatakan bahwa jika Anda terbunuh, Anda harus membalas sesegera mungkin. Saat kru tewas, Hitman tidak menghadiri pemakaman tapi langsung melakukan penggerebekan dengan pistol dan membunuh balas balik sang pembunuh," tambah Suzuki.

Juga, di masa lalu, ada banyak perusahaan konstruksi yang bernapas yakuza, dan bahkan jika pistol ditembak di pintu depan, pistol itu akan dikembalikan keesokan paginya.

Oleh karena itu, banyak kasus yang tidak muncul di surat kabar. Ketakutan orang tersebut benar-benar terbunuh nantinya kalau sampai jadi pemberitaan.

"Yakuza  adalah dunia di mana orang makan daging yang lemah dan menjadi kuat, bersaing satu sama lain untuk makanan. Di dunia ini, mustahil untuk bertahan tanpa makan sebagai cara untuk bertahan hidup, dan jika Anda tidak makan sepanjang waktu, kelompok itu akan menghilang," ungkap Mizoguchi.

Oleh karena itu, bagi para gangster, ada anggapan bahwa konflik adalah “pengeluaran yang perlu” baik secara manusiawi maupun finansial.

"Atau dalam jangka panjang bisa disebut investasi masa depan," tekan Mizoguchi lagi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini