"Saya tidak punya apa-apa lagi hari ini. Saya hanya membawa tanah dari negara saya," ujarnya.
Tentang Talian yang berjanji untuk membentuk pemerintahan yang direformasi, Ghafari berujar, "Saya tidak peduli apakah Taliban bersikap sendiri atau tidak, karena kami (Afghanistan) tidak terbendung."
"Berapa banyak orang yang bisa dibunuh Taliban?"
Saat ini, Ghafari sedang mempertimbangkan untuk bertemu pejabat tinggi, politisi, dan wanita dari berbagai negara untuk menarik perhatian terkait situasi di Afghanistan.
"Tujuan saya adalah bertemu pejabat tinggi, politisi, dan wanita dari berbagai negara untuk membuat mereka sadar akan situasi nyata di Afghanistan, dan meminta mereka bergabung dengan saya untuk memulai sebuah gerakan." bebernya.
Pekan lalu, Ghafari berbicara kepada India Today TV dan mengaku siap bernegosiasi dengan Taliban jika kelompok itu serius soal janji mereka tentang hak-hak perempuan.
"Kami siap berbicara dan bernegosiasi. Yang kami butuhkan hanya komitmen mereka (Taliban)."
Baca juga: Kementerian Pertahanan Rusia Evakuasi Lebih dari 500 Warganya dari Afghanistan
Baca juga: Sikap Negara-negara Terhadap Pengungsi Afghanistan: Pakistan Tutup Perbatasan, Turki Bangun Tembok
"Ini bukan tahun 2000, kami punya banyak wanita berpendidikan yang tak akan menyerah."
"Mereka perlu mendengarkan kami atau mereka tidak bisa memerintah," urainya.
Baca artikel terkait konflk di Afghanistan
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)