News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik di Afghanistan

Bandara Kabul Diserang Teroris, Amerika Ternyata Sempat Mengendus Ancaman Serangan

Penulis: Inza Maliana
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Taliban menunggu di pikap di luar rumah sakit saat sukarelawan membawa korban luka-luka dari ledakan bom di bandara Kabul, Kamis (27/8/2021).

"Kami menyarankan warga AS untuk menghindari bepergian ke bandara dan menghindari gerbang bandara saat ini."

"Kecuali Anda menerima instruksi individu dari perwakilan pemerintah AS untuk melakukannya," kata Kedutaan Besar AS di Afghanistan pada Sabtu (21/8/2021) lalu.

Ratusan Orang Tewas Akibat Ledakan Bom di Bandara Kabul

Beberapa hari setelahnya, tepatnya pada Kamis (26/8/2021) kemarin, Bandara Kabul benar-benar diserang teroris.

Setidaknya empat ledakan keras terjadi di dekat bandara Kabul, ibu kota Afghanistan.

Ledakan terjadi di tengah evakuasi warga yang dilakukan militer Barat.

Baca juga: AS, Inggris, dan Australia Ingatkan Warga Jauhi Bandara Kabul, Khawatir Serangan Teroris

Baca juga: Direktur CIA Diam-diam Bertemu Pemimpin Taliban di Kabul, Mungkin Bahas Penarikan Pasukan AS

Dikutip dari laman Sputnik News, Jumat (27/8/2021), menurut laporan dari seorang sumber di Kementerian Kesehatan Afghanistan pada Jumat waktu setempat, setidaknya ada 103 orang yang terdiri dari 90 warga sipil Afghanistan dan 13 tentara Amerika Serikat (AS) tewas dalam serangkaian serangan tersebut.

Sementara itu, sebanyak 1.338 orang saat ini dalam kondisi terluka.

Kelompok teroris ISIS-Khorasan (ISIS-K) dikabarkan mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut.

Beberapa negara pun mengutuk serangan itu, termasuk Rusia, Prancis, Turki dan India.

Serangan itu terjadi beberapa hari setelah Taliban menguasai ibu kota Afghanistan, Kabul.

Tepatnya saat pasukan AS melakukan evakuasi terhadap warganya di bandara Kabul.

Setelah perkembangan tersebut, banyak negara bergegas untuk menerbangkan warganya dan personel diplomatik mereka karena situasi keamanan berubah menjadi genting dan memanas.

Beberapa negara, satu di antaranya Inggris bahkan telah berjanji untuk menerima sejumlah pengungsi Afghanistan yang selama ini telah membantu pasukan AS dan sekutu selama misi perang 20 tahun mereka di negara konflik itu.

Baca juga: 103 Orang Tewas Akibat Ledakan Bom di Bandara Kabul, 13 Diantaranya Tentara AS

Baca juga: KESAKSIAN Korban Ledakan Kembar di Bandara Kabul: Hari Ini Saya Melihat Kiamat

(Tribunnews.com/Maliana/Fitri Wulandari)

Berita lain terkait Konflik di Afghanistan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini