News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik di Afghanistan

Taliban Salahkan Ashraf Ghani yang Tinggalkan Afghanistan, Dianggap Jadi Penyebab Kekacauan Negara

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kemunculan Ashraf Ghani untuk pertama kalinya lewat video di Facebook, Rabu (18/8/2021), setelah ia pergi meninggalkan Afghanistan. Ghani pergi dari Afghanistan di tengah kepanikan rakyatnya usai Taliban menguasai ibu kota Kabul.

TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Taliban, Suhail Shaheen, menyalahkan Ashraf Ghani atas kekacauan yang dialami Afghanistan setelah 15 Agustus 2021.

Kesalahan Ghani, kata Shaheen, karena meninggalkan pemerintahan secara tiba-tiba.

Dalam wawancara eksklusif dengan Doha News, Shaheen mengungkapkan, pada 15 Agustus Taliban menantikan transisi kekuasan secara damai dan para pejuang sedang menunggu di luar gerbang Kabul saat Ghani tiba-tiba melarikan diri.

"Dia membuat kesalahan dengan meninggalkan pemerintahan begitu saja."

"Inilah yang mengakibatkan kekosongan mendadak, penjarahan, dan penembakan," kata Shaheen, dikutip dari Hindustan Times.

Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani. (Twitter @ARG_AFG)

Baca juga: 2 Hari Sebelum Bom di Kabul, Komandan ISIS-K Ungkap Sudah Menunggu Waktu untuk Menyerang

Baca juga: Ashraf Ghani Akhirnya Muncul, Bantah Kabur dari Afghanistan, Klaim Diusir tanpa Sempat Ganti Sepatu

Mengenai laporan yang mengatakan Ghani kabur dengan membawa banyak uang tunai, Shaheen berujar, jika ia mengambil sesuatu yang bukan miliknya, berarti harus mengembalikannya ke Afghanistan.

Kendati demikian, hal tersebut bukan prioritas Taliban, kata Shaheen.

Fokus Taliban saat ini adalah untuk membentuk pemerintahan baru.

Tentang hubungan lebih lanjut dengan Uni Emirat Arab (UEA) yang telah menyambut Ghani dan keluarganya, Shaheen menyebut Ghani memang punya kedekatan dengan UEA.

Tetapi, itu tidak berarti UEA tak akan berhubungan dengan Taliban.

"Kami memiliki kantor di Qatar. Kami berhubungan dengan UEA."

"Memberi perlindungan pada Ashraf Ghani mencerminkan kebijakan mereka. Bukan berarti UEA tak memiliki hubungan dengan kami," tuturnya.

Diketahui, hingga kini Ghani tak terdengar kabarnya setelah sempat muncul pada Rabu (18/8/2021) lalu lewat sebuah video yang diunggah di laman Facebook.

Kemunculan Ghani pada Rabu lalu adalah yang pertama kalinya sejak ia melarikan diri dari Afghanistan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini