- Lebih sedikit perokok: Peringkat pertama di negara ini (untuk pria)
- Lebih sedikit peminum alkohol berat: Peringkat keempat di negara ini (untuk pria)
- Lebih banyak olahragawan: Peringkat kedua di negara ini untuk pria dan keenam untuk wanita
- Lebih banyak orang yang terlibat dalam kegiatan belajar/pengembangan diri: Peringkat kelima di
negara untuk pria dan keenam untuk wanita
- Lebih banyak orang yang terlibat dalam pekerjaan sukarela: Peringkat kedua di negara ini untuk pria dan
keempat untuk wanita
(2) Lingkungan tempat tinggal yang mendukung gaya hidup sehat
- Lebih sedikit pengangguran: Peringkat kedua di Jepang.
- Jam kerja yang lebih pendek: Peringkat kesembilan di Jepang
- Lebih banyak buku tersedia untuk dilihat di perpustakaan : Peringkat kedua di Jepang
- Koefisien Gini yang lebih rendah (ketidaksetaraan dalam pendapatan): Peringkat kedua di Jepang
Baca juga: Warna Asap Blue Impulse Tim Elite Udara Jepang Saat Latihan, Ternyata Mengotori Mobil
Shiga bergabung dengan jajaran prefektur dengan kesehatan tertinggi di Jepang sebagai harapan hidup adalah sejarah komitmennya untuk mempromosikan kesehatan dalam kemitraan dengan berbagai entitas, bukan hanya pemerintah provinsi dan kota saja.
"Sebagai bagian dari upaya tersebut, Shiga memiliki organisasi sukarelawan yang disebut “pendukung kesehatan”, yang mendukung masyarakat setempat dalam membangun gaya hidup dan kegiatan yang sehat. Mereka bekerja di tingkat akar rumput untuk mempromosikan kesehatan melalui diet yang tepat, latihan fisik, dan lainnya praktik," jelasnya.
Juga, dalam mengejar inisiatif untuk mengurangi tingkat merokok, Shiga telah mulai sejak dini untuk memberikan pendidikan pencegahan merokok di semua sekolah di prefektur, dari SD hingga tingkat sekolah menengah.
Akibatnya, dibandingkan dengan sepuluh tahun yang lalu tingkat merokok telah menurun, dengan tren ini menjadi luar biasa di kalangan generasi muda pada khususnya.
Contoh lain dari upaya promosi kesehatan Shiga adalah Universitas Shiga Larcadia (dinamai danau plus arcadia) pada tahun 1978.
Untuk membangun masyarakat umur panjang di mana orang tua agar tetap sehat dan energik, universitas berfungsi sebagai wadah bagi warga yang berusia enam puluh tahun atau lebih tua untuk belajar tentang berkebun, budaya daerah, dan promosi kesehatan.
Aplikasi multifaset ini melalui pendekatan dan hasil yang memuaskan dalam memperluas rata-rata warga rentang hidup dan harapan hidup sehat telah diakui, membawa Shiga semakin banyak jumlah kelompok pemantaunya dari pemerintah pusat dan prefektur lainnya.
"Mereka ingin tahu rahasia awet muda dan hidup bahagia masyarakat Shiga," ujar dia.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.