Ia pun menjamin pihaknya bisa berdamai dengan Taliban jika situasi militer dapat diseimbangkan.
Baca juga: Taliban Salahkan Ashraf Ghani yang Tinggalkan Afghanistan, Dianggap Jadi Penyebab Kekacauan Negara
Baca juga: Sosok Jenderal Tentara Afghanistan Sami Sadat, Sebut Trump, Biden, dan Ashraf Ghani Pengkhianat
"Saya baru saja berbicara lagi dengan Abdullah sebelumnya, ia pergi untuk bernegosiasi dengan Taliban, Taliban tidak menunjukkan kecenderungan."
"Kita bisa mencapai perdamaian hanya jika kita menyeimbangkan kembali situasi militer. Saya bisa meyakinkan Anda," tandas Ghani.
Namun, percakapan tersebut tak berujung jadi kenyataan.
Pasalnya, Taliban berhasil memasuki ibu kota Kabul dan mengambilalih pemerintahan, Minggu (15/8/2021).
Sementara itu, Ashraf Ghani pergi meninggalkan Afghanistan tanpa sempat mentransfer kekuasaan.
Pembentukan Pemerintah Baru sedang Dalam Tahap Akhir
Pemimpin senior Taliban, Anas Haqqani, mengatakan pihaknya sedang dalam tahap akhir membentuk pemerintahan baru Afghanistan.
"Pemerintah (baru) akan terbentuk dalam beberapa hari ke depan," ujarnya pada AlJazeera, sesaat sebelum pesawat militer AS terakhir berangkat dari bandara Kabul, Senin (30/8/2021).
Namun, Haqqani menyebut masih terlalu dini untuk mengatakan siapa saja yang akan menjadi bagian dari kabinet baru.
"Kami sudah mencapai sekitar 90 hingga 95 persen dan akan diumumkan hasil akhirnya dalam beberapa hari ke depan," katanya.
Baca juga: Sosok Zarifa Ghafari, Sempat Pasrah Dibunuh Taliban, Kini Wali Kota Wanita Afghanistan Ini di Jerman
Baca juga: BIN Akui Menyusup Masuk Ke Taliban, Cegah Perang Melebar ke Indonesia
Sebelumnya, pemimpin senior Taliban lainnya mengatakan Rahbari Syura pada prinsipnya telah memutuskan akan mengumumkan kabinet setelah AS dan negara Barat lainnya menyelesaikan penarikan mereka.
"Amirul Mukminin (sebutan untuk pemimpin tertinggi Hibatullah Akhundzada) berpendapat jika pemerintahan diumumkan di hadapan pasukan Amerika, akan menimbulkan banyak pertanyaan," kata pemimpin senior Taliban, Sabtu (28/8/2021), dilansir VOA.
Pada Senin tengah malam, pesawat AS terakhir pergi meninggalkan Afghanistan.