News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik di Afghanistan

Joe Biden Sempat Telepon Ashraf Ghani sebelum Taliban Berkuasa: Kami akan Terus Beri Bantuan

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Joe Biden dan Ashraf Ghani. Biden sempat menelepon Ghani sebelum Taliban berkuasa, menjanjikan akan terus beri bantuan.

Hal ini berarti Taliban tampaknya akan mengumumkan kabinet mereka dalam waktu dekat.

Rahbari Syura diketahui melontarkan gagasan bahwa pengumuman kabinet harus dilakukan Akhundzada sendiri lewat pidato yang disiarkan secara nasional.

"Jika Amirul Mukminin tak ingin tampil di depan umum, dia bisa mencalonkan orang kepercayaan dan pemimpin senior untuk mengumumkannya," ujar pemimpin senior itu lagi.

Rahbari Syura juga berpandangan bahwa kabinet harus diumumkan pada minggu pertama September dan nama pemerintahan baru Taliban harus Imarah Islam Afghanistan.

Namun, keputusan itu memerlukan persetujuan Akhundzada.

Taliban Izinkan Wanita Afghanistan Melanjutkan Pendidikan

Sejumlah siswi belajar di kelas di Herat, Selasa (17/8/2021), setelah Taliban mengambilalih kekuasaan di Afghanistan. Taliban berjanji akan menghormati hak-hak perempuan, termasuk hak Pendidikan, pekerjaan, dan ketidakharusan menggunakan burqa. (AFP)

Taliban akan mengizinkan wanita Afghanistan untuk menempuh studi di perguruan tinggi.

Baca juga: Taliban Kepung Pejuang Perlawanan Afghanistan di Panjshir, Ajak Rundingkan Perdamaian

Baca juga: Taliban Parade Memamerkan Perangkat Militer AS yang Disita, Termasuk Helikopter Black Hawk

Namun, pihaknya melarang keras kelas campuran.

Hal ini disampaikan Menteri Pendidikan Tinggi Taliban, Abdul Haqi Haqqani, Minggu (29/8/2021).

Taliban sendiri sebelumnya sudah berjanji akan memerintah dengan sistem berbeda dibandingkan 1990-an silam, di mana anak perempuan dan wanita dewasa dilarang mengenyam pendidikan.

"Orang-orang Afghanistan akan melanjutkan pendidikan tinggi mereka berdasarkan hukum Syariah secara aman, tanpa berada di lingkungan campuran pria dan wanita," katanya pada pertemuan dengan para tetua, dikutip dari AFP.

Ia mengatakan Taliban ingin "menciptakan kurikulum yang masuk akal dan Islami yang sejalan dengan nilai-nilai Islam, nasional dan sejarah kami, serta disisi lain mampu bersaing dengan negara lain."

Anak perempuan dan laki-laki juga akan dipisahkan di sekolah dasar dan menengah.

Tak hanya itu, Haqqani mengungkapkan Taliban melarang pria untuk mengajar siswa perempuan.

"Laki-laki tidak akan diizinkan untuk mengajar anak perempuan," ujarnya, dilansir India Today.

Haqqani diketahui mengkritik sistem pendidikan saat ini, dengan mengatakan sistem di Afghanistan gagal mematuhi prinsip-prinsip Islam.

"Setiap hal yang bertentangan dengan Islam dalam sistem pendidikan akan dihapus," tegasnya.

Baca artikel terkait konflk di Afghanistan

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini