News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik di Afghanistan

Tentara Terakhir yang Tinggalkan Afghanistan Dijuluki Flatliner, Sudah Ditugaskan 17 Kali dalam Misi

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenderal Chris Donahue, tentara AS terakhir yang meninggalkan Afghanistan. Donahue memiliki julukan Flatliner, yang bagaikan sudah ditakdirkan untuk momen tersebut.

TRIBUNNEWS.COM - Foto Mayjen Angkatan Darat Chris Donahue yang menginjakkan kakinya untuk terakhir kali di Afghanistan pada Senin (30/8/2021) malam menjadi simbol berakhirnya perang selama hampir dua dekade di sana.

Donahue, yang mengenakan helm dan seragam serta membawa senapan, terpotret menggunakan optik penglihatan malam saat ia menjadi tentara Amerika terakhir yang meninggalkan Afghanistan.

Entah ia menyadari pentingnya momen itu atau tidak, Donahue rupanya dijuluki "Flatliner" di awal karier militernya, NBC News melaporkan.

Jenderal Chris Donahue, tentara AS terakhir yang meninggalkan Afghanistan (Twitter DeptofDefense)

Julukannya diambil dari garis lurus pada EKG yang menandakan tidak adanya aktivitas listrik pada jantung atau henti jantung.

Baca juga: Mayor Jenderal Chris Donahue, Tentara Amerika Terakhir yang Meninggalkan Afghanistan

Baca juga: Dari 700 Jurnalis Wanita, Tak Lebih dari 100 yang Masih Bekerja saat Taliban Ambil Alih Afghanistan

"Saya benar-benar berpikir ada waktu di mana Anda harus 'bergaris datar,'" kata Donahue dalam sebuah wawancara untuk The 18th Airborne Corps Podcast pada bulan Mei lalu.

"Setiap melakukan sesuatu, bersikaplah seperti pernah melakukannya. Dengan kata lain, jangan terlalu tinggi, jangan terlalu rendah," katanya.

"Anda telah diperintahkan untuk melakukan sesuatu, bertindak seperti ini adalah hal lain."

"Fokus pada apa yang Anda harus lakukan ketika Anda berada dalam mode eksekusi."

Etos kerja Donahue dinilai cocok dengan Divisi Lintas Udara ke-82, yang dia pimpin tahun lalu.

Prinsip utama divisi itu adalah "tidak ada helaan napas panjang."

"Kami tidak menghela napas panjang di divisi ini," katanya.

"Apa pun yang Anda minta kami lakukan, kami dapat menanganinya."

"Tidak masalah jika kondisinya sempurna, tidak masalah jika kondisinya buruk. Tidak masalah," jelas Donahue di podcast.

"Kami telah dilatih dengan baik, dipimpin dengan baik, kami memiliki kepercayaan penuh satu sama lain."

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini