Liu pun mencoba memberi istrinya pil tidur, tapi tak pernah berhasil.
Seperti diungkapkan Bastille Post, Li kerap meminta bantuan medis untuk kondisinya yang aneh tersebut.
Tetapi dokter tak pernah menemukan sesuatu yang aneh.
Akhirnya masalah tidur yang dialaminya terpecahkan setelah ia mendatangi sebuah pusat pengobatan di Beijing.
Tim dokter menggunakan sensor untuk memantau perempuan itu selama 48 jam.
Dari situ ditemukan bahwa ia sebenarnya tertidur, namun tidak dengan cara seperti kebanyakan orang.
Data menunjukkan bahwa Li kerap tertidur sebentar atau cukup lama. Namun tidak dengan melakukannya di tempat tidur atau dengan mata tertutup.
Hal itu terjadi ketika ia sedang berbincang dengan suaminya.
Dokter menyebut fenomena ini sebagai "tertidur saat terjaga", kondisi yang sama seperti tidur berjalan, di mana organ dan saraf Li tetap aktif saat tidur.
Dokter mengatakan Li sebenarnya ditipu oleh otaknya sendiri.
Ketika ia beristirahat, bagian tubuhnya sudah berhenti bergerak, tetapi ia tak perlu menutup mata untuk melakukannya.
Misalnya, ketika berbicara dengan suaminya, terkadang bola mata Li menjadi lambat dan matanya menjadi cekung.
Hal itu menunjukkan bahwa dia sedang beristirahat selama momen-momen itu.
Wanita Indonesia Mengalaminya