Universitas dan sekolah juga diperintahkan untuk dibuka, tetapi ketakutan membuat siswa dan guru menjauh.
Para penguasa baru Afghanistan telah berjanji untuk lebih akomodatif kali ini.
Mereka menjanjikan pemerintahan yang lebih 'inklusif' yang mewakili susunan etnis Afghanistan yang kompleks, meskipun perempuan tidak mungkin dimasukkan di tingkat atas.
Tetapi hanya sedikit orang di Panjshir, sebuah lembah terjal di utara Kabul yang bertahan selama hampir satu dekade melawan pendudukan Uni Soviet, yang tampaknya memercayai janji-janji itu.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Berita lainnya seputar Konflik di Afghanistan