TRIBUNNEWS.COM - Sayed Sadaat dulunya seorang menteri komunikasi Afghanistan sebelum akhirnya pindah ke Jerman demi masa depan yang lebih baik.
Ia pindah ke Jerman sejak Desember lalu dan kini berprofesi sebagai kurir pengantar makanan di kota Leipzig.
Diwawancarai Reuters, Sadaat berkata beberapa orang mengkritiknya karena mengambil pekerjaan itu meski pernah menjadi menteri selama dua tahun sejak 2016.
Tapi baginya sekarang, pekerjaan adalah pekerjaan.
"Saya tidak merasa ada yang salah," ujar pria 49 tahun itu.
"Saya berharap politisi lain juga mengikuti jalan yang sama, bekerja dengan publik daripada hanya bersembunyi."
Baca juga: Taliban Dikabarkan Datangi Rumah ke Rumah, Cari Warga Amerika di Afghanistan
Baca juga: Qatar Akan Operasikan Penerbangan Bantuan Harian Ke Afghanistan
Kisah hidupnya menjadi terkenal setelah kekacauan yang terjadi di negeri asalnya akibat pengambilalihan Taliban.
Keluarga dan teman-temannya juga berusaha pergi, menumpak di pesawat evakuasi atau mencari jalan lain untuk tinggal di negara lain.
Dengan ditariknya pasukan AS di Afghanistan, jumlah pencari suaka di Jerman telah meningkat.
Sejak awal tahun, jumlahnya melonjak lebih dari 130%, menurut data dari Kantor Federal untuk Migrasi dan Pengungsi.
Meski memiliki latar belakang pekerjaan yang terpandang, Sadaat masih harus berjuang untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan pengalamannya.
Baca juga: Ahmad Massoud Turuti Usul Ulama Agar Berunding, Dengan Syarat Taliban Setop Menyerang Panjshir
Baca juga: Pemimpin Oposisi Serukan Negosiasi untuk Damai, tapi Taliban Ingin Mereka Menyerahkan Diri atau Mati
Dengan gelar di bidang IT dan telekomunikasi, Sadaat berharap dapat menemukan pekerjaan di bidang terkait.
Tapi tanpa bisa bahasa Jerman, peluangnya tipis.
"Bahasa adalah bagian terpenting," kata Sadaat, yang juga memegang kewarganegaraan Inggris.