Qadura Fares, kepala Klub Tahanan Palestina menggambarkan pelarian itu sebagai kemenangan melawan sistem keamanan Israel.
Menurut laporan Al Jazeera, Israel mengerahkan operasi pencarian hingga melibatkan helikopter untuk menyisir kota dan desa di wilayah utara Tepi Barat serta perbatasan Yordania.
Para tahanan diprediksi melarikan diri menuju Jenin, Yordania, atau bersembunyi di lahan pertanian di sekitar penjara.
Hamas yang menguasai Jalur Gaza menyebut pelarian enam tahanan Palestina itu sebagai kekalahan nyata bagi sistem keamanan Israel.
"Ini adalah perjuangan yang panjang dan terbuka. Pendudukan harus memahami pelajaran dengan baik, rakyat kami tidak akan pernah menyerah," kata juru bicara Jihad Islam, Dawood Shehab.
"Terorisme (Israel) tidak akan berhasil mematahkan keinginan rakyat kami," tambahnya.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett dalam pernyataannya menyebut pelarian tahanan sebagai "insiden serius".
Baca juga: Israel Bujuk AS Batalkan Perjanjian Nuklir Iran
Baca juga: Jadi Cover Majalah Vogue, Bella Hadid Kembali Suarakan Kebebasan Palestina
Israel menahan sekitar 4.750 warga Palestina di puluhan fasilitas penjara, termasuk 42 wanita, 200 anak-anak, dan 550 tahanan administratif, menurut kelompok hak asasi tahanan Addameer.
Meski jarang terjadi, ini bukan pelarian pertama tahanan Palestina dari penjara Israel.
Pada tahun 1995, tiga warga Palestina keluar dari tahanan Kfar Yona.
Kemudian pada tahun 2014, penjara Shata, dekat Gilboa, menemukan upaya melarikan diri yang serupa dengan yang dilakukan pada Senin lalu, yakni melalui terowongan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)