Fungsi utamanya adalah untuk mengawasi interpretasi ekstrem Taliban terhadap hukum Islam.
Pemimpinnya, Hibatullah Akhundzada, akan menjadi pemimpin tertinggi.
Perdana menterinya adalah Mullah Mohammad Hassan Akhund, salah satu anggota pendiri kelompok yang dekat dengan pemimpin aslinya, Mullah Mohammed Omar.
Mullah Mohammad Hassan Akhund memiliki eksposur internasional yang jauh lebih sedikit daripada para pemimpin senior Taliban lainnya.
Tetapi sebagai kepala dewan kepemimpinan kelompok yang kuat, dia adalah salah satu anggota yang paling berpengaruh.
Putra Mullah Omar, Mullah Yaqoob akan menjadi menteri pertahanan.
Menteri dalam negeri dipegang Sirajuddin Haqqani, yang ada dalam daftar buronan FBI dengan hadiah $ 5 juta.
Baca juga: Taliban Sebut Pimpinan Kelompok Panjshir Kabur, Kini Ada di Turki
Dalam pernyataan pertamanya sejak Taliban merebut kekuasaan bulan lalu, Akhundzada mengatakan para penguasa baru Afghanistan berkomitmen pada semua hukum internasional, perjanjian dan komitmen yang tidak bertentangan dengan hukum Islam.
"Di masa depan, semua urusan pemerintahan dan kehidupan di Afghanistan akan diatur oleh hukum Syariah yang suci," katanya.
Kabinet baru juga sangat didominasi oleh kelompok etnis Pashtun yang membentuk basis kekuatan asli Taliban tetapi yang hanya membentuk sekitar 40% dari populasi Afghanistan.
Hanya tiga orang yang tampaknya berasal dari kelompok etnis lain.
Hal itu diungkapkan oleh juru bicara pemerintah, Zabihullah Mujahid.