Ditanya tentang kurangnya inklusivitas, Zabihullah Mujahid hanya bisa menawarkan janji-janji samar.
"Beberapa kementerian dan deputi dan banyak posisi teratas yang tersisa."
"Kami akan mencoba memasukkan orang-orang dari seluruh negeri ke dalamnya."
"Ini bukan kabinet permanen dan kami akan mencoba membuatnya lebih inklusif," katanya.
Soal janji-janji perubahan Taliban lainnya, termasuk penghormatan terhadap kebebasan media, Mujahid mengatakan orang-orang tidak boleh memprotes karena negara "baru keluar dari krisis."
Belum ada tanggapan langsung terhadap pemerintah baru ini dari negara-negara yang telah membiayai Afghanistan di masa lalu.
Mengingat, negara-negara itu harus terlibat dengan kepemimpinan yang didominasi oleh tokoh-tokoh yang ada dalam daftar sanksi PBB untuk kegiatan teroris.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Berita lainnya seputar Konflik di Afghanistan