News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

AS, Inggris, dan Australia Umumkan Aliansi Indo-Pasifik, Disebut untuk Lawan China

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden China Xi Jinping (kiri) dan Presiden AS Joe Biden

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joe Biden pada Rabu mengumumkan Amerika Serikat membentuk aliansi keamanan Indo-Pasifik baru dengan Inggris dan Australia yang akan memungkinkan pembagian kemampuan pertahanan yang lebih besar.

Inggris, Amerika Serikat, dan Australia mengumumkan pakta keamanan khusus untuk berbagi teknologi canggih, yang disebut untuk melawan China.

Dilansir BBC, dengan kemitraan ini, Australia berpotensi membangun kapal selam bertenaga nuklir untuk pertama kalinya. 

Pakta yang disebut AUKUS itu juga akan mencakup pembagian teknologi berkaitan dengan kecerdasan buatan (AI), teknologi kuantum, dan dunia maya.

Tiga negara besar ini disebut khawatir dengan pertumbuhan kekuatan dan kehadiran militer China di Indo-Pasifik.

Namun, menurut laporan AP News, tidak satupun dari tiga pejabat negara ini menyebut China dalam sambutannya. 

Baca juga: Gempa di Sichuan China Mengakibatkan Dua Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Baca juga: Biden Dikecam Partai Republik Gara-gara Afghanistan, Demokrat Balik Salahkan Trump

Presiden AS Joe Biden memberikan sambutan tentang situasi di Afghanistan di Ruang Timur Gedung Putih pada 16 Agustus 2021 di Washington, DC. (Brendan SMIALOWSKI / AFP)

Tetapi aliansi keamanan baru ini kemungkinan akan dilihat sebagai langkah provokatif oleh Beijing.

Diketahui China beberapa kali mengecam Biden ketika Presiden AS ini ingin memfokuskan kebijakan luar negerinya di Pasifik pada awal masa kepresidenan.

Sebelum pengumuman, seorang pejabat senior pemerintah berusaha mengecilkan dugaan bahwa aliansi itu dimaksudkan untuk melawan China.

Bicara dengan syarat anonim, pejabat itu mengatakan aliansi tidak ditujukan kepada sebuah negara, melainkan sebagai upaya pertahanan di Indo-Pasifik.

Sebagai hasil dari pakta tersebut, Australia telah membatalkan kesepakatan membangun kapal selam yang dirancang Prancis.

Sebelumnya, Prancis memenangkan kontrak senilai 50 miliar dolar Australia untuk membangun 12 kapal selam untuk Angkatan Laut Australia pada 2016.

Kesepakatan itu merupakan kontrak pertahanan terbesar yang pernah ada di Australia.

Namun proyek tersebut mengalami penundaan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini