Sebanyak 37 persen anak tidak belajar sama sekali.
Kemudian, sekitar setengahnya tidak dapat membaca lebih secara lancar.
Sebagian besar orang tua ingin sekolah dibuka kembali sesegera mungkin.
Nayak mengatakan dia khawatir murid-muridnya, yang sebagian besar adalah pelajar generasi pertama dan orang tuanya adalah pencari nafkah harian, akan hanyut dari sistem pendidikan jika mereka tidak melanjutkan sekolah.
"Saya melihat anak-anak berkeliaran di desa, membawa ternak untuk digembalakan, dan saya ingin memastikan pembelajaran mereka tidak berhenti," katanya kepada Reuters.
(Tribunnews.com/Yurika)