Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Bakmi instan (cup noodle atau instant ramen) pernah ditolak masyarakat Jepang di masa lalu.
Namun setelah para serdadu pasukan beladiri Jepang (SDF) makan bakmi instan dan diliput banyak media, perlahan orang mulai menerimanya sebagai bagian dari makanan Jepang.
"Awalnya bakmi instan sulit diterima di Jepang. Dunia masakan Jepang menentang dan menganggap sebagai promosi barat saja, tidak sesuai dengan makanan tradisional Jepang yang seharusnya dinikmati kalangan Jepang," ungkap sumber Tribunnews.com, Senin (10/9/2021).
Namun setelah anggota SDF menikmati bakmi instan, apalagi setelah mulai diproduksi khusus untuk SDF tahun 2005, bahkan dengan nama khusus Soy Souce Noodle SDF rakyat mulai menerima keberadaan bakmi instan di Jepang.
Sudah 50 tahun sejak peluncuran NISSIN FOODS'CUP Noodles.
Seiring dengan perubahan kebutuhan konsumen seiring dengan perkembangan zaman, masing-masing produsen berfokus pada pengembangan berbagai rasa dan pengembangan produk yang ramah terhadap kesehatan dan lingkungan.
Bakmi instan Nissin diluncurkan 50 tahun yang lalu pada tanggal 18 September 1971.
Tepat dua hari lalu peringatan 50 tahun Bakmi Instan (Cup Noodle) Nissin.
Berdasarkan rasa standar kecap dan makanan laut, Nissin telah merilis lebih dari 200 rasa untuk memenuhi diversifikasi selera konsumen.
Nissin juga fokus pada ekspansi ke luar negeri, dan sekarang dijual di sekitar 100 negara seperti Amerika Utara, Asia, dan Eropa.
Baca juga: Fumio Kishida Perkenalkan Go To 2.0, Kandidat LDP Lain Bicara Soal Perkawinan Sejenis di Jepang
Menanggapi kesadaran kesehatan yang meningkat, pada bulan April 2021 Nissin meluncurkan produk dengan lebih banyak protein dan lebih sedikit gula dari biasanya.
"Kedua sumbu itu adalah apa yang harus Anda lindungi dan apa yang harus Anda ubah sesuai perkembangan zaman. Saya ingin mengusulkan produk baru," kata Tsutomu Shirasawa, seorang manajer merek Nissin Foods.
Dengan peluncuran tersebut, pasar mie cup terus berkembang, dan produsen sekarang saling bersaing.