News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kecam Aliansi Indo-Pasifik AS, Korut Akan Balas Jika Berdampak Pada Keamanannya

Editor: hasanah samhudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar dirilis US Navy Visual News Service pada 19 Maret 2011 dan diambil pada 16 Januari 2003 menunjukkan kapal selam rudal balistik USS Florida Ohio meluncurkan rudal jelajah Tomahawk selama Giant Shadow di perairan lepas pantai Bahama. Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengumumkan pada 16 September 2021 bahwa negara itu akan memperoleh rudal jelajah jarak jauh Tomahawk AS, karena memperkuat pertahanan militer dalam menghadapi kebangkitan China.

Kapal sela mini dalam berada di bawah air selama berbulan-bulan dan menembakkan rudal jarak jauh, meskipun Australia mengatakan tidak berniat menempatkan senjata nuklir pada mereka.

Baca juga: Indonesia Prihatin dengan Rencana Australia Rancang Kapal Selam Tenaga Nuklir

Baca juga: AS, Inggris, dan Australia Umumkan Aliansi Indo-Pasifik, Disebut untuk Lawan China

China tidak disebutkan secara langsung selama pengumuman pengaturan keamanan. Namun, para pemimpin ketiga negara tersebut berulang kali menyebut masalah keamanan regional yang telah "tumbuh secara signifikan".

China mengecam pakta AS-Inggris-Australia sebagai hal yang merusak

Korea Utara juga merujuk tanggapan Prancis pada kesepakatan Aukus, yang disebut sebagai tikaman dari belakang. “Pakta itu telah menyebabkan krisis serius antara sekutu,” sebut Korea Utara, seperti dilansir dari BBC.

Prancis telah mengkritik pakta Aukus karena perjanjian itu membuat Prancis kehilangan kontrak pembuatan kapal selam dengan Australia bernilai puluhan miliar dolar AS.

Prancis mengaku baru diberitahu tentang kesepakatan tiga negara ituhanya beberapa jam sebelum Biden mengumumkannya. (Tribunnews.com/CNA/BBC/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini