News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Pekerja Pom Bensin di Jerman Ditembak Mati Gara-gara Ingatkan Pelanggan Pakai Masker

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penembakan. Seorang warga Jerman ditangkap setelah diduga melakukan penembakan kepada seorang pekerja di pom bensin hingga meninggal dunia.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang warga Jerman ditangkap setelah diduga melakukan penembakan kepada seorang pekerja di pom bensin hingga meninggal dunia.

Dilansir The Guardian, pihak berwenang mengatakan, tersangka mengaku melakukan penembakan karena marah pada kasir pom bensin itu. 

Sebab korban tidak mau melayaninya lantaran dia tidak memakai masker.

Insiden mematikan itu terjadi di sebuah pom bensin di Kota Idar-Oberstein, di Rhineland-Palatinate.

Adapun korbannya merupakan kasir pom bensin berusia 20 tahun.

Baca juga: Menjelang Libur Akhir Tahun, Pemerintah Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19

Baca juga: Cara Scan QR Code di PeduliLindungi, Beserta Cara Download Sertifikat Vaksin Covid-19

Ilustrasi penembakan (IST)

"Dia (tersangka) menyatakan selama interogasi bahwa dia menolak tindakan terhadap virus corona," kata polisi.

Menurut jaksa negara bagian, pria berusia 49 tahun itu mengaku merasa "disudutkan".

Tersangka penembakan memasuki pom bensin sekira pukul 19.45 waktu setempat pada Sabtu lalu.

Dia mengambil sejumlah bir saat itu.

CCTV menunjukkan ada masker yang terselip di bagian belakang celana pria tersebut.

Setelah kasir pom bensin dua kali memperingatkannya untuk mengenakan masker di dalam area pom, pelaku nampak meletakkan birnya.

Dia terlihat mengatakan sesuatu sebelum akhirnya pergi.

Dua jam kemudian, pria tersebut kembali ke lokasi dengan mengenakan masker yang dia turunkan hingga dagu lalu berdiri di konter.

Setelah itu terjadi penembakan yang menewaskan pekerja di pom bensin tersebut.

"Akhirnya dia mengeluarkan pistol dari sakunya dan melepaskan tembakan fatal ke siswa berusia 20 tahun dari Idar-Oberstein," kata polisi.

Tersangka melarikan diri dengan berjalan kaki dan menyerahkan diri di kantor polisi keesokan paginya pada Minggu.

"Saya terkejut dengan pembunuhan mengerikan terhadap seorang pemuda, yang hanya meminta orang lain untuk mengikuti aturan umum, untuk mempertimbangkan dan menunjukkan solidaritas," cuit politisi Jerman, Annalena Baerbock mengomentari insiden ini.

"Saya sangat prihatin dengan radikalisasi Querdenker (gerakan skeptis pandemi Jerman)," tambahnya.

Polisi mengatakan, tersangka menggunakan senjata ilegal dalam penembakan itu.

Menurut penyelidikan, tidak ada indikasi bahwa korban dan pelaku saling kenal sebelum kejadian.

Wali kota Idar-Oberstein, Frank Frühauf mengaku kaget dan kecewa atas kejahatan tersebut.

"Ini adalah tindakan yang sangat tak terbayangkan dan mengerikan yang telah terjadi di sini di Idar-Oberstein," katanya.

Perusahaan bioteknologi Jerman CureVac (TheNews.com.pk)

Baca juga: VIRAL di TikTok Wanita Bagikan Tips Membahagiakan Pria, Berujung Kritik Pedas: Ketinggalan Zaman

Baca juga: Pandemi Covid-19 Terkendali, Angka Kesembuhan 5 Kali Lipat dari Kasus Positif

"Kejahatan seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya."

"Akan butuh waktu untuk berdamai dengannya," ujar wali kota.

Querdenken (pemikiran lateral) bermula dari gerakan protes dari sekelompok orang yang menentang kebijakan lockdown terkait pandemi Covid-19 di Jerman.

Menurut Fox News, gerakan Querdenken mencakup orang-orang yang menentang masker dan vaksin, ahli teori konspirasi, dan beberapa ekstremis sayap kanan.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini