TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Penelitian di Amerika menunjukkan iIbu hamil yang mendapatkan vaksin mRNA Covid-19 akan memberikan antibodi tingkat tinggi kepada bayi mereka.
Penelitian tersebut diterbitkan dalam American Journal of Obstetrics & Gynecology - Maternal Fetal Medicine pada Rabu (22/9/2021).
Penelitian ini mengukut kadar antibody dalam darah tali pusat untuk membedakan apakah kekebalan berasal dari vaksin atau akibat infeksi.
Dilansir dari The Straits Time, penelitian itu menemukan bahwa 36 bayi baru lahir yang diuji saat lahir semuanya memiliki antibodi untuk melindunginya terhadap Covid-19, setelah ibu mereka disuntik vaksin Pfizer Inc-BioNTech SE atau vaksin Moderna Inc.
"Kami tidak mengantisipasi itu. Kami berharap melihat lebih banyak variabilitas," kata Dr Ashley Roman, seorang dokter kandungan di NYU Langone Health System dan rekan penulis studi tersebut.
Baca juga: Studi di Amerika: Vaksin mRNA Covid-19 Tidak Terkait Dengan Keguguran
Baca juga: Studi di Amerika: Vaksin Moderna Hasilkan Antibodi Lebih Banyak Daripada Vaksin Pfizer-BioNTech
Data tersebut dapat membantu mendorong lebih banyak ibu hamil untuk mengikuti vaksinasi.
Menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pada 11 September menunjukkan bahwa hanya 30 persen wanita hamil berusia 18 hingga 49 tahun yang divaksinasi. prenatal.
Mengingat ukuran sampel penelitian yang kecil, tim sekarang melihat hasil dari kelompok yang lebih besar, serta berapa lama imunisasi berlangsung untuk bayi setelah lahir.
"Kami mendorong data ini keluar relatif awal karena ini adalah temuan unik dan memiliki implikasi penting untuk perawatan," kata Dr Roman.
"Saat ini kami merekomendasikan semua wanita hamil menerima vaksin untuk manfaat para ibu,” katanya.
Baca juga: Studi di Inggris: Vaksinasi Mencegah Pasien Alami Long Covid-19
Baca juga: Studi di China Soroti Penularan Covid-19 via Udara, Mungkin Pengaruh AC dan Buka Tutup Pintu/Jendela
National Institutes of Health memulai penelitian yang disebut MOMI-VAX untuk mengukur berapa lama antibodi terhadap Covid-19 akan bertahan pada orang yang divaksinasi selama kehamilan.
Peneliti yang sama juga akan menilai transfer antibodi yang diinduksi vaksin ke bayi melalui plasenta dan ASI.
Panel penasihat vaksin CDC bertemu Rabu (22/9/2021) untuk tinjauan umum kemanjuran dan keamanan vaksin.
Dr Christine Olson, seorang dokter pada Komite ACIP, mengatakan mereka telah mengumpulkan lebih banyak data tentang keamanan vaksin selama kehamilan dari v-safe, daftar yang dibuat CDC bagi orang-orang yang mengatakan mereka hamil pada saat vaksinasi.