Berdasarkan daftar v-safe tersebut, tidak ada bukti vaksin membahayakan janin.
Baca juga: Studi: Vaksin Pfizer dan Moderna Dapat Beri Perlindungan Seumur Hidup Terhadap Virus Covid-19
Baca juga: BioNTech-Pfizer Sebut Vaksinnya Aman Digunakan untuk Anak-anak
Pfizer dan BioNTech juga mempelajari bagaimana vaksin mereka memengaruhi ibu hamil dan bayi mereka.
Pfizer menyatakan para perusahaan obat menghentikan pendaftarannya ke AS karena rekomendasi mendorong vaksinasi ibu hamil.
Pernyataan Pfizer mengirimkan pernyataan itu via email ke Bloomberg itu, setelah surat kabar Wall Street Journal melaporkan penundaan tersebut pada Rabu, dengan mengutip kekhawatiran bahwa para wanita dalam penelitian itu mungkin mendapatkan plasebo.
Pernyataan itu menyebutkan bahwa perusahaan mencari di sejumlah situs negara yang tidak menyarankan wanita hamil divaksin karena kemungkinan situs penelitian itu.
Para peneliti mempelajari darah tali pusat dari 36 wanita yang divaksinasi lengkap untuk mencari antibodi untuk meningkatkan protein, yang muncul setelah vaksinasi atau sakit akibat Covid.
Baca juga: Jepang Incar Vaksin Pfizer untuk Anak Usia 5 Hingga 11 Tahun
Baca juga: Moderna Kembangkan Vaksin Tunggal Gabungan Booster Vaksin Covid-19 dan Vaksin Flu
Peneliti juga mencari antibody bagi protein nukleokapsid, yang hanya ada setelah terkena Covid.
Studi sebelumnya berfokus pada antibodi untuk meningkatkan protein.
Di antara 36 sampel yang diamati para peneliti, 31 ternyata negatif untuk antibodi terhadap protein nukleokapsid. Dengan kata lain, 31 wanita hamil mengembangkan kekebalan dari vaksin.
Lima lainnya tidak diuji untuk protein nukleokapsid, sehingga para peneliti tidak dapat secara meyakinkan mengatakan bahwa kekebalan itu berasal dari vaksin atau dari infeksi alami.
Dr Linda Eckert, seorang professor kebidanan dan ginekolog di University of Washington namun tidak terlibat dalam penelitian, mengatakan, temuan menunjukkan tingkat antibodi yang sangat menggembirakan dalam darah tali pusat.
"Ini adalah alasan lain mengapa wanita hamil harus divaksinasi, karena kami melihat lebih banyak penyakit pada bayi yang lebih muda dan ini adalah pilihan proaktif yang dapat ibu hamil lakukan untuk melindungi bayi mereka,” katanya. (Tribunnews.com/TST/Hasanah Samhudi)