Netanyahu Siap Gencatan Senjata di Gaza dan Bebaskan Sandera tapi Perang Tetap Berlanjut
Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan kesiapannya untuk melakukan gencatan senjata di Gaza dengan tujuan membebaskan sandera.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan kesiapannya untuk melakukan gencatan senjata di Gaza dengan tujuan membebaskan sandera.
Namun, ia menegaskan, perang dengan Hamas tidak akan berakhir.
Dikutip dari Al Jazeera dan Time of Israel, pernyataannya terungkap dalam wawancara pertamanya yang berlangsung tak lama setelah gencatan senjata di Lebanon diberlakukan.
"Saya siap untuk gencatan senjata kapan saja ketika kami pikir kami dapat mencapai pembebasan para sandera," kata Netanyahu kepada Channel 14.
Meskipun demikian, ia menekankan bahwa Israel tidak akan menerima tuntutan utama Hamas untuk mengakhiri perang.
Netanyahu menjelaskan bahwa situasi saat ini telah membaik untuk mencapai kesepakatan penyanderaan dengan Hamas, terutama setelah kematian pemimpin Hamas, Yahya Sinwar.
"Hamas berharap Iran, Houthi, dan Hizbullah akan datang menyelamatkannya, tetapi itu tidak terjadi," ungkapnya.
Netanyahu menegaskan bahwa meskipun ada kemungkinan gencatan senjata untuk membebaskan sandera, Israel akan tetap melanjutkan operasi militernya terhadap Hamas.
Baca juga: Hari Kedua Gencatan Senjata, Israel dan Lebanon Saling Tuding Melanggar
"Kami telah mencapai apa yang ingin kami capai di Lebanon," tutupnya.
Perbedaan Situasi di Gaza dan Lebanon
Netanyahu juga mencatat perbedaan antara situasi di Gaza dan Lebanon.
Ia menjelaskan, Israel berusaha menghancurkan Hamas di Gaza.
Sementara di Lebanon, fokusnya adalah untuk mencegah Hizbullah mempersenjatai diri.
"Israel dapat mencegah penyelundupan senjata di Lebanon dengan mengebom perlintasan perbatasan dan menyerang Suriah, tetapi hal itu tidak dapat dilakukan di Gaza karena kami tidak akan menyerang Mesir," katanya.
Perang Israel-Hamas
Berikut ini ringkasan perkembangan terkini perang Israel-Hamas, yang dikutip dari Al Jazeera: