News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kekurangan Tenaga Kerja, Perkeretaapian Jepang Maksimalkan Teknologi dan Robot

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kereta api otomatis Yamanote Line sedang uji coba 7 Januari 2019.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perusahaan perkeretaapian di Jepang mengalami kerugian besar selama masa pandemi Covid-19 hingga kekurangan tenaga kerja. Kini masalah tersebut telah diantisipasi dengan teknologi dan robot.

"Saat ini kami mengantisipasi semua kekurangan, khususnya tenaga kerja, dengan pengembangan dan penggunaan teknologi mutakhir industri kereta api serta meningkatkan efisiensi inspeksi dan pemeliharaan," ungkap sumber Tribunnews.com, Senin (27/9/2021).

Di industri perkeretaapian, yang menghadapi kekurangan tenaga kerja selain penurunan laba akibat dampak virus corona, ada gerakan yang berkembang untuk meningkatkan efisiensi dengan memasukkan teknologi terbaru ke dalam pekerjaan inspeksi dan pemeliharaan jalur yang dilakukan oleh pekerja.

Dari jumlah tersebut, Tokyu Corporation, sebuah perusahaan kereta api swasta besar di wilayah Kanto (Tokyo dan sekitarnya), memperkenalkan teknologi baru untuk inspeksi terowongan.

Sebuah laser menyinari dinding terowongan dari kendaraan khusus untuk menyelidiki retakan dan tanda-tanda retakan terowongan dengan lebih akurat dan cepat serta secara detail.

Kendaraan ini juga dilengkapi dengan kamera 8K definisi tinggi, yang berarti bahwa jika kelainan terdeteksi, pekerja dapat menilai perlunya perbaikan sambil melihat gambar tanpa pergi ke lokasi.

Baca juga: Presiden JR Central Bertemu 9 Pemda DAS Oi di Shizuoka Jepang, Bahas Pembangunan Shinkansen Linear

"Untuk inspeksi normal, sekitar 10 pekerja diperlukan setiap malam. Untuk melanjutkan layanan yang aman kepada pengguna, kami menghapus stereotip. Saya ingin mengerjakannya dengan menggunakan teknologi mutahir Jepang," kata Hideaki Shirata dari Divisi Pemeliharaan Fasilitas Perusahaan Tokyu.

Di sisi lain, JR West telah menggunakan kendaraan terbaru yang dilengkapi dengan lengan robot untuk pekerjaan pemeliharaan rute sejak September ini.

Ini berarti bahwa bagian dari kabel overhead dapat diganti secara otomatis, dan jumlah personel yang diperlukan untuk pekerjaan dapat dikurangi sekitar 40 persen.

Di industri perkeretaapian, selain merosotnya keuntungan akibat dampak virus corona, cara mengatasi kelangkaan tenaga kerja sudah menjadi isu umum, dan ada gerakan yang berkembang untuk meningkatkan efisiensi kerja dengan memasukkan teknologi terkini.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini