TRIBUNNEWS.COM - Ribuan wanita di beberapa kota di Amerika Latin turun ke jalan untuk berdemonstrasi mendukung hak aborsi pada Selasa (28/9/2021).
Aksi tersebut mereka lakukan dalam rangka memperingati Hari Aksi Global untuk kebebasan aborsi yang aman dan legal.
Pasalnya, aborsi sepenuhnya hanya diizinkan di beberapa negara.
Dikutip dari CNA, para wanita di Mexico City berbaris di pusat bersejarah dengan membawa perisai dan penutup kepala.
Baca juga: Kesaksian Para Korban Pelecehan Seksual R Kelly, Dipukul hingga Dipaksa Aborsi
Baca juga: China Batasi Aborsi untuk Kepentingan Non-Medis
Aksi mereka tersebut tetap berada di bawah pengawasan polisi.
Pihak berwenang memasang pagar pelindung di beberapa bangunan besar dan monumen yang telah dicat oleh para demonstran.
"Saya masih tidak tahu apakah saya ingin menjadi seorang ibu, tetapi saya ingin memiliki hak untuk memutuskan," demikian bunyi tulisan yang dipegang oleh seorang wanita muda dengan syal hijau di lehernya.
Awal September ini, Mahkamah Agung Meksiko menyatakan tidak konstitusional untuk memutuskan sanksi bagi pelaku aborsi.
Tak lama setelah itu, pemerintah mengatakan bahwa mereka yang dipenjara atas tuduhan menggugurkan kandungan akan dibebaskan.
Ratusan wanita lainnya berbaris di bagian lain Meksiko yakni di kota Cuernavaca dan Veracruz.
Setiap tahun, ribuan wanita di Amerika Latin meninggal karena aborsi yang tidak aman saat kehamilan di masa remaja.
Kekerasan seksual pun terus meningkat di wilayah tersebut.
Di Kolombia, aborsi hanya diperbolehkan untuk kasus pemerkosaan, risiko terhadap kehidupan ibu, atau cacat lahir.
Hal itulah yang membuat 800 wanita berjalan bersama menuju pusat kota Bogota untuk demo.