News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Korban Tewas akibat Kerusuhan di Penjara Ekuador Jadi 116 Orang

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara berjaga di luar penjara di Guayaquil, Ekuador, pada 25 Februari 2021 - Korban tewas akibat kerusuhan di penjara Ekuador menjadi 116 orang.

TRIBUNNEWS.COM - Jumlah korban tewas akibat kerusuhan di penjara Ekuador menjadi 116 orang.

Sebelumnya, biro penjara menyebutkan, kerusuhan telah menewaskan lebih dari 100 orang, dan 52 orang terluka.

Bentrokan antar geng itu terjadi pada Selasa (28/9/2021) di penjara Guayas.

Kerusuhan tersebut disebabkan oleh perselisihan antara geng penjara Los Lobos dan Los Choneros.

Dikutip dari AP, korban tewas bertambah menjadi 116 orang, dan 80 lainnya luka-luka.

Akibat kerusahan tersebut, Presiden Ekuador mengumumkan keadaan darurat dalam sistem penjara pada Rabu (28/9/2021).

Baca juga: Taliban Gantung Mayat di Alun-alun Kota Afghanistan, Ini Penyebabnya

Baca juga: China salurkan utang dan hibah Rp12 kuadriliun ke 165 negara: Pemberi pinjaman yang baik atau lintah darat?

Para pejabat mengatakan, sedikitnya lima dari korban tewas ditemukan telah dipenggal.

Puluhan kendaraan polisi dan militer, serta ambulans, memasuki penjara pada hari Kamis (30/9/2021).

Kolonel Tannya Varela, komandan polisi nasional, mengatakan, mungkin ada lebih banyak mayat atau orang yang terluka parah di penjara.

Ratusan orang berkumpul di luar laboratorium kejahatan di Guayaquil, berharap dapat melihat mayat kerabat yang mereka yakini terbunuh di penjara.

Saat ini, pihak kepolisian sedang bekerja untuk mengidentifikasi mayat.

Henry Coral, seorang pejabat polisi, meminta anggota keluarga untuk membantu mempercepat identifikasi mayat dengan memberi tahu pihak berwenang tentang tato, bekas luka, atau ciri khas lainnya dari tahanan yang telah dibunuh.

Polisi mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi, karena beberapa mayat dimutilasi dan dibakar.

Presiden Guillermo Lasso menetapkan keadaan darurat sehingga akan memberikan kekuasaan kepada pemerintah untuk mengerahkan polisi dan tentara ke dalam penjara.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini