Pada bulan September, sebuah penjara diserang oleh drone, tetapi tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Menteri Dalam Negeri Alexandra Vela, Ekuador telah mengirim 3.600 bala bantuan polisi dan militer ke penjara-penjara di seluruh negeri untuk menjaga ketertiban.
Baca juga: Sentuh Angka 52,2, PMI Manufaktur Indonesia di September 2021 Kalahkan China
Baca juga: Australia Umumkan Rencana Buka Perbatasan di Bulan November untuk Warganya
Dia menambahkan bahwa unit forensik telah mengidentifikasi 41 korban dari serangan kekerasan.
Unit forensik juga telah menyerahkan 21 jenazah korban kepada keluarga mereka.
Henry Coral, seorang pejabat polisi, meminta anggota keluarga untuk membantu mempercepat identifikasi mayat dengan memberi tahu pihak berwenang tentang tato, bekas luka, atau ciri khas lainnya dari tahanan yang diyakini telah dibunuh.
Polisi kesulitan melakukan identifikasi karena mayat dimutilasi atau dibakar.
(Tribunnews.com/Yurika)