News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Presiden Filipina Rodrigo Duterte Mundur dari Dunia Politik, Buka Jalan bagi Putrinya Maju Pilpres

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(FILES) Dalam file foto yang diambil pada 22 Juli 2019, Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyampaikan pidato kenegaraan di Kongres di Manila. Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan pada 2 Oktober 2021 dia tidak akan mencalonkan diri sebagai wakil presiden pada 2022 dan akan pensiun dari politik, berpotensi membuka jalan bagi putrinya untuk memperebutkan jabatan tertinggi negara itu.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengumumkan pada hari Sabtu (2/10/2021) bahwa dirinya pensiun dari dunia politik.

Secara otomatis, ia juga membatalkan rencana untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden dalam pemilihan tahun depan, PBS melaporkan.

Pengunduran dirinya itu membuka jalan bagi putrinya, Sara Duterte, untuk menjadi penerusnya sebagai presiden.

Duterte menyebut, banyak pihak yang menyuarakan penolakan mereka terhadap pencalonannya sebagai wakil presiden.

"Sentimen yang luar biasa dari orang Filipina adalah bahwa saya tidak memenuhi syarat, dan itu akan menjadi pelanggaran konstitusi," kata Duterte.

"Saya akan mengikuti apa yang Anda inginkan, dan hari ini saya mengumumkan pengunduran diri saya dari politik."

Baca juga: Presiden Rodrigo Duterte Mundur dari Pentas Politik Filipina, Batal Maju di Pilpres 2022

Baca juga: Presiden Duterte akan Longgarkan Aturan Pembatasan Covid-19 di Manila

Duterte mengumumkan pengunduran dirinya secara mengejutkan dari pemilihan setelah menemani mantan ajudan lamanya, Senator Bong Go, yang mendaftarkan pencalonan sebagai wakil presidennya (bukan sebagai presiden seperti yang diberitakan sebelumnya), di bawah partai yang berkuasa di pusat Komisi Pemilihan.

Pemimpin berusia 76 tahun itu, yang dikenal karena tindakan keras anti-narkobanya, sebelumnya telah menerima pencalonan sebagai wakil presiden untuk pemilihan 9 Mei mendatang.

Senator Filipina Christopher "Bong" Go (kanan), didampingi oleh Presiden Filipina Rodrigo Duterte (kiri), mengajukan sertifikat pencalonannya untuk mengikuti pemilihan wakil presiden di Pasay City, metro Manila pada 2 Oktober 2021. (LISA MARIE DAVID / POOL / AFP)

Namun, keputusan itu membuat banyak lawannya marah.

Mereka menyebutnya sebagai bencana hak asasi manusia di benteng demokrasi Asia.

Presiden Filipina dibatasi oleh konstitusi untuk satu kali masa jabatan enam tahun.

Penentangnya mempertanyakan legalitas pencalonan wakil presiden Duterte yang diumumkan di hadapan Mahkamah Agung.

Duterte adalah presiden pertama mempertimbangkan untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden setelah jabatannya berakhir.

Jika Duterte mengejar pencalonan sebagai wakil dan menang, hal itu bisa membawanya kembali ke kursi kepresidenan jika presiden terpilih meninggal atau tidak mampu karena alasan apa pun.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini