News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

POPULER Internasional: Rodrigo Duterte Mundur dari Dunia Politik | Obat Molnupiravir untuk Covid-19

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berita populer Internasional, di antaranya Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang mundur dari dunia politik

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Molnupiravir, Obat Produksi Merck untuk Covid-19, Turunkan Risiko Rawat Inap dan Kematian hingga 50%

Sebuah obat oral dapat menurunkan risiko rawat inap dan kematian akibat Covid-19 hingga 50 persen pada orang yang baru saja didiagnosis dan berisiko terkena gejala parah, perusahaan farmasi Merck mengumumkan lewat situs resminya, Jumat (1/10/2021) pagi.

Merck dan mitranya, Ridgeback Biotherapeutics, baru saja merilis hasil uji klinis tahap tiga, yang mereka sebut memberikan hasil positif.

Merck dan Ridgeback Biotherapeutics menyebut mereka akan mendaftarkan obat mereka untuk Izin Penggunaan Darurat dari FDA sesegera mungkin.

Uji coba melibatkan pasien yang baru saja dinyatakan positif Covid-19 dan memiliki gejala ringan hingga sedang dalam lima hari terakhir setelah uji coba dimulai.

Para peserta uji klinis harus memiliki setidaknya satu faktor risiko untuk gejala yang buruk, seperti memiliki obesitas, diabetes, penyakit jantung, atau berusia 60 tahun ke atas.

Baca juga: Naik 51 Persen, Merck Cetak Laba Rp 53 Miliar di Kuartal I 2021

Baca juga: Pil Antivirus Covid-19 dari Merck Disebut dapat Mengurangi Risiko Keparahan dan Kematian

Dalam file foto yang diambil pada 2 Oktober 2013, karyawan perusahaan farmasi Merck berjalan melewati papan nama Merck di depan gedung perusahaan di Summit, New Jersey. (Kena Betancur / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / AFP)

Beberapa peserta menerima plasebo dan perawatan standar.

Sementara yang lain menerima dosis oral obat setiap 12 jam selama 5 hari.

Setelah 29 hari masa tindak lanjut, 53 dari 377 peserta yang menerima plasebo dirawat di rumah sakit karena COVID-19, dan delapan di antaranya meninggal.

Di antara mereka yang menerima obat, hanya 28 dari 385 orang yang dirawat di rumah sakit dan tidak ada pasien yang meninggal.

Dengan kata lain, 7,3 persen pasien yang menggunakan obat itu dirawat di rumah sakit atau meninggal dibandingkan dengan 14,1 persen pada kelompok plasebo.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini