Mulai dari lonjakan suku bunga di seluruh perekonomian, menodai peran dolar sebagai mata uang cadangan dunia, hingga mengirimkan gelombang kejut melalui pasar keuangan.
Di sisi lain, politisi dari Republik dan Demokrat mengakui bahwa pagu utang memang harus ditingkatkan atau risiko bencana ekonomi akan menjadi kenyataan.
Namun yang tidak disetujui kedua partai itu adalah tentang bagaimana mengangkat batas, dengan masing-masing mencoba menggunakan masalah ini sebagai 'senjata politik'.
"Partai Republik yang frustrasi dengan apa yang mereka lihat sebagai rencana pengeluaran sembrono Demokrat, harus memasukkan penangguhan plafon dalam kebijakan sosial dan Rancangan Undang-undang iklim mereka yang luas," kata Pelosi dan Pemimpin Mayoritas Senat dari negara bagian New York, Chuck Schumer.
Demokrat pun menggunakan proses khusus yang dikenal sebagai rekonsiliasi anggaran untuk mencoba melewati triliunan pengeluaran demi memperluas serta menciptakan pendidikan, perawatan kesehatan, kebijakan iklim, dan program lainnya.
Baca juga: Presiden AS Joe Biden Desak Warga untuk Segera Disuntik Vaksin Booster, Ia akan Lakukan Hal Sama
Rekonsiliasi akan memungkinkan partai untuk meloloskan RUU itu dengan mayoritas sederhana di Senat versus persyaratan 60 suara yang biasa.
Namun, senator Republik dari negara bagian Kentucky, McConnell, telah menegaskan bahwa tidak ada anggota kaukusnya yang akan mendukung upaya Demokrat untuk menaikkan plafon.
Ia berpendapat bahwa tanggung jawab tersebut sepenuhnya ada di tangan partai tersebut yang mengendalikan Kongres dan Gedung Putih.
Pemimpin minoritas itu pun menggarisbawahi komitmen tersebut dalam sebuah surat yang dikirimkan kepada Biden pada Senin kemarin.
"Sejak pertengahan Juli, Partai Republik secara jelas menyatakan bahwa Demokrat perlu menaikkan batas utang mereka sendiri. Bipartisanship bukanlah saklar lampu yang dapat digunakan oleh Pembicara Pelosi dan Pemimpin Schumer untuk sekadar meminjam uang dan mematikannya untuk membelanjakannya," tulis McConnell.
McConnell pun kembali menekankan bahwa partainya telah memberikan peringatan kepada Demokrat untuk menangani masalah ini tanpa melibatkan Republik.
"Selama dua setengah bulan, kami hanya memperingatkan bahwa karena partai anda ingin memerintah sendiri, maka tentu harus menangani batas utang itu sendiri juga," tegas McConnell, mengacu pada upaya rekonsiliasi.
Sebagai Pemimpin Kaukus Partai Republik di Senat AS, McConnell hanya ingin melindungi rekan-rekannya di Partai Republik menjelang pemilihan paruh waktu 2022.
Karena anggota Partai Republik yang memilih plafon atau penangguhan utang, terlepas dari kebutuhan ekonominya, akan rentan terhadap serangan dari penantang utama yakni Demokrat yang dapat meminta kenaikan batas pinjaman sebagai dukungan untuk pengeluaran yang lebih banyak lagi.