TRIBUNNEWS.COM - Berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Kartunis asal Swedia, Lars Vilks yang sempat menuai kemarahan karena membuat kartun Nabi Muhammad, tewas dalam insiden kecelakaan lalu lintas.
Sementara itu, Afghanistan disebut akan kehilangan pasokan listrik bila tak segera membayar tagihan kepada pihak supplier.
Di bawah pemerintahan Taliban, Afghanistan dipandang lebih aman, angka kejahatan turun karena adanya hukuman yang ekstrem.
Mengenai pesta politik di Filipina, putri dari Presiden Rodrigo Duterte, dikabarkan akan mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilihan tahun depan.
Selengkapnya, berikut berita populer Internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Lars Vilks, Seniman Swedia Pembuat Kartun Nabi Muhammad Tewas dalam Kecelakaan Lalu Lintas
Kartunis asal Swedia, Lars Vilks yang sempat menuai kemarahan karena membuat kartun Nabi Muhammad, tewas dalam insiden kecelakaan lalu lintas.
Dilansir BBC, Lars Vilks dilaporkan tengah berada di dalam kendaraan polisi.
Rombongan kartunis itu kemudian bertabrakan dengan sebuah truk di dekat Kota Markaryd, Swedia Selatan.
Dua polisi dinyatakan meninggal dan sopir truk mengalami luka-luka.
Menurut laporan media lokal Dagens Nyheter, polisi setempat mengatakan bahwa setelah terjadi tabrakan, muncul kobaran api dari insiden pada Minggu sore itu.
Baca juga: Viral Rumah Unik Bertema Kartun Keroppi, Semua Perabot Warna Hijau, Sempat Dikira Sekolah TK
Baca juga: Bareskrim Segera Limpahkan Berkas Perkara Dugaan Penganiayaan Muhammad Kece Kepada Jaksa
Sopir truk dilarikan ke rumah sakit dan penyebab kecelakaan masih diselidiki.
Polisi belum mengungkapkan identitas korban yang tewas, namun kerabat Vilks sudah mengonfirmasi kematian dari kartunis ini.
Lebih lanjut, polisi dalam pernyataannya mengatakan bahwa tidak ada indikasi keterlibatan orang lain dalam kecelakaan itu.
Vilks (75), hidup di bawah perlindungan polisi setelah dihujani acaman pembunuhan karena membuat kartun Nabi Muhammad.
Kartun yang diterbitkan pada 2007 itu menyinggung umat Muslim yang menilai aksinya sebagai penghinaan agama.
2. Afghanistan Disebut akan Kehilangan Aliran Listrik Bila Tak Segera Bayar Tagihan
Jika Afghanistan tidak segera membayar tagihan listriknya, maka negara itu mungkin tak akan dialiri listrik pada musim dingin mendatang.
Hal tersebut diungkapkan oleh beberapa mantan pejabat perusahaan listrik Afghanistan, De Afghanistan Breshna Sherkat (DABS), yang dikutip The Wall Street Journal.
The Wall Street Journal mengutip pernyataan mantan kepala DABAS, Daoud Noorzai.
Noorzai mengatakan bahwa Afghanistan saat ini mengalami hari-hari terburuknya.
Ia menyebut beberapa provinsi termasuk ibu kota Afghanistan akan menjadi gelap jika listrik padam.
Baca juga: Taliban makin kuat di Afghanistan sejak bersepakat dengan AS, Pentagon mengakui
Baca juga: China Kirimkan Bantuan Kemanusiaan untuk Rakyat Afghanistan
"Konsekuensinya akan berlaku di seluruh negeri, tetapi terutama di Kabul. Akan ada pemadaman listrik dan itu akan membawa Afghanistan kembali ke Abad Kegelapan dalam hal listrik dan telekomunikasi," kata Noorzai, yang tetap berhubungan dekat dengan manajemen DABS yang tersisa.
"Ini akan menjadi situasi yang sangat berbahaya."
Impor listrik dari Uzbekistan, Tajikistan dan Turkmenistan menyumbang setengah dari konsumsi listrik Afghanistan secara nasional.
Sedangkan Iran menyediakan pasokan tambahan ke bagian barat negara itu.
Dibutuhkan biaya $300 juta per tahun untuk impor listrik dari keempat negara tersebut, menurut The Khaama Press News Agency.
3. Keamanan ala Taliban Buat Angka Kejahatan di Afghanistan Turun, Pencuri Diarak hingga Digantung
Situasi aman telah kembali ke Kabul, Afghanistan sejak Taliban menyerbu pada 15 Agustus 2021, APNews melaporkan.
Beberpa jalan antar kota kembali dibuka dan bahkan diberi lampu hijau untuk perjalanan beberapa organisasi bantuan internasional.
Hal itu berbanding terbalik dengan situasi Afghanistan saat berada di bawah pemerintah yang digulingkan, yang didukung Amerika Serikat (AS) selama 20 terkahir.
Saat itu, banyak gerombolan pencuri yang telah mengusir sebagian orang, dan banyak jalan-jalan minim penerangan.
Suap, penggelapan, korupsi juga kerap terjadi di instansi pemerintahan seperti kantor polisi.
Baca juga: Walau Ditakuti, Hukum Versi Taliban Dinilai Bebas Korup Tak Seperti Pemerintah yang Didukung AS
Baca juga: Taliban makin kuat di Afghanistan sejak bersepakat dengan AS, Pentagon mengakui
Berkurangnya tindak kejahatan tersebut dikarenakan orang-orang takut dengan cara keras Taliban dalam menegakkan keamanan.
Selama terakhir kali Taliban berkuasa di akhir 1990-an, mereka menawarkan sistem trade-off.
Mereka membawa stabilitas yang sangat dicari orang Afghanistan dan menghilangkan korupsi, tetapi mereka juga memaksakan interpretasi keras mereka terhadap hukum Islam.
Hukuman itu seperti potong tangan, eksekusi pembunuh dengan satu peluru di kepala dan semua dilakukan di depan umum.
Polisi agama memukuli laki-laki karena mencukur jenggot mereka atau karena tidak salat.
4. Putri Rodrigo Duterte Dikabarkan akan Mencalonkan Diri sebagai Presiden Filipina Tahun Depan
Putri Presiden Filipina Rodrigo Duterte dikabarkan akan mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan 2022.
Sedangkan ajudan lama ayahnya, yang sudah mengajukan pencalonan sebagai wakil presiden, akan menjadi pasangannya, menurut ABS-CBN yang dikutip Reuters.
Sara Duterte-Carpio saat ini adalah walikota Davao, kota terbesar ketiga di Filipina.
Pada hari Sabtu (2/10/2021) ia mengajukan pencalonannya lagi sebagai walikota.
Sara sebelumnya mengatakan tidak akan mencalonkan diri sebagai pejabat nasional tahun depan, tetapi itu sebelum ayahnya mengumumkan mundur dari dunia politik.
Baca juga: Presiden Filipina Rodrigo Duterte Mundur dari Dunia Politik, Buka Jalan bagi Putrinya Maju Pilpres
Baca juga: Disebut Seperti Sirkus, Pesta Pemilu di Filipina Resmi Dimulai
Laporan dari ABS-CBN berdasarkan wawancara yang dilakukan seorang jurnalis dengan Presiden Duterte tepat setelah dia mengumumkan pensiun dari politik Sabtu lalu.
Duterte saat itu menemani Senator loyalis terdekatnya, Christopher "Bong" Go untuk mengajukan pencalonan wakil presidennya.
Duterte ditanyai, "Jadi sudah jelas, Sara-Go?"
"Sara-Go," kata Duterte sebagai tanggapan.
Ketika diminta untuk mengkonfirmasi apa yang dikatakan presiden, juru bicara Duterte-Carpio Walikota Christina Garcia Frasco mengatakan kepada Reuters:
(Tribunnews.com)