TRIBUNNEWS.COM – Mantan karyawan Facebook, Frances Haugen, mengatakan perusahaan media sosial itu telah lama mengetahui tentang misinformasi dan dampak negatifnya terhadap pengguna muda.
"Saya di sini hari ini karena saya percaya bahwa produk Facebook membahayakan anak-anak, memicu perpecahan, dan melemahkan demokrasi kita," kata Haugen dalam kesaksiannya kepada kepala panel Komite Perdagangan Senat AS, Selasa (5/10/2021).
Haugen mengatakan kepada CBS News pada hari Minggu (3/10/2021) bahwa dia telah berbagi sejumlah dokumen internal Facebook dengan Wall Street Journal dalam beberapa pekan terakhir.
Dengan menggunakan dokumen tersebut, WSJ melaporkan bahwa penelitian yang dilakukan oleh Instagram menunjukkan bahwa aplikasi tersebut dapat membahayakan kesehatan mental anak perempuan.
Tema ini dilanjutkan Haugen dalam kesaksiannya di Senat AS.
Baca juga: Frances Haugen, Sosok Dibalik Tuduhan dan Dokumen Terkait Facebook dan Instagram
Baca juga: Frances Haugen Jadi Sorotan, Tuding Facebook Sesatkan Publik, Picu Ujaran Kebencian dan Kekerasan
“Pemimpin perusahaan tahu bagaimana membuat Facebook dan Instagram lebih aman tetapi tidak akan membuat perubahan yang diperlukan karena mereka mendahulukan keuntungan astronomis mereka di atas orang-orang," katanya di Capitol Hill Selasa kemarin, seperti dilansir dari UPI.
"Tindakan Kongres diperlukan. Mereka tidak akan menyelesaikan krisis ini tanpa bantuan Anda,” kata Haugen, mantan manajer produk berusia 37 tahun yang menjadi whistleblower.
Haugen mengatakan algoritme situs media sosial itu dapat dengan cepat mengarahkan anak-anak dari konten yang aman, seperti resep sehat ke konten tentang gangguan makan.
Dia meminta anggota parlemen untuk menuntut lebih banyak transparansi ke dalam algoritme dan metrik internal Facebook untuk memandu cara mengatur perusahaan.
Namun Facebook mengatakan Haugen berbicara tentang area yang tidak dia ketahui.
Baca juga: Layanan Down, Harga Saham Facebook Langsung Anjlok 5 Persen
Baca juga: Pakar Keamanan Siber: Gangguan Whatsapp, Facebook dan Instagram Diduga Karena Human Error
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah sidang, Facebook mengatakan tidak setuju dengan karakterisasi Haugen dari banyak masalah yang dia bersaksi tentang.
Tapi Facebook setuju bahwa saatnya untuk mulai membuat aturan standar untuk internet.
"Sudah 25 tahun sejak aturan untuk internet diperbarui, dan alih-alih mengharapkan industri membuat keputusan sosial yang menjadi milik legislator, sekarang saatnya Kongres bertindak," bunyi pernyataan itu, seperti dilansir dari BBC.
Hari Minggu (3/10/2021), Ddirektur komunikasi kebijakan Facebook Lena Pietsch, membantah pernyataan Haugen kepada CBS.