Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JENEWA - Beberapa Negara Anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Wilayah Asia Tenggara (SEAR) telah mendapat dukungan dari PIP Framework Partnership Contribution (PC) untuk membangun kapasitas mereka dalam kesiapsiagaan menghadapi pandemi influenza sejak 2014.
Apa yang dibangun selama ini menunjukan hasil yang luar biasa.
Setiap tahunnya, semakin banyak negara SEAR yang berbagi data virus influenza melalui jaringan dan platform global seperti Global Influenza Surveillance and Response System (GISRS), FluNet dan FluID.
Banyak negara telah menghitung dan menerbitkan perkiraan terkait beban penyakit nasional mereka.
Selain itu, banyak pula yang telah memperbaharui rencana kesiapsiagaan pandemi influenza mereka dan mengembangkan road map.
Tujuannya adalah untuk memungkinkan persetujuan produk pandemi influenza secara tepat waktu.
Dikutip dari laman resmi WHO, Jumat (8/10/2021), selama setahun terakhir, kemajuan dalam pelaksanaan kegiatan PIP PC ini terhambat oleh lonjakan kasus virus corona (Covid-19) di seluruh negara.
Baca juga: WHO Sebut Proses Persetujuan Sputnik V Akan Dibereskan
Kendati demikian, negara-negara terus meningkatkan kesiapsiagaan selama pandemi, mengadopsi pendekatan terpadu untuk melakukan kegiatan PIP PC sekaligus menangani pandemi Covid-19.
Keberhasilan selama setahun terakhir ini di antaranya pengintegrasian pengawasan terhadap Covid-19 dan influenza, serta membangun kapasitas laboratorium dalam diagnosis dan pengurutan genetik untuk Covid-19 dan influenza.
Sedangkan pencapaian lainnya pada 2021 ini termasuk pelatihan tim respons cepat multi-disiplin hingga mengevaluasi respons terhadap pandemi dalam praktik tiap negara.
Baca juga: Staf WHO Lakukan Pelecehan Seksual saat Tangani Wabah Ebola di Kongo
Di seluruh kawasan, pandemi Covid-19 terus menjadi tantangan besar bagi pelaksanaan kegiatan PIP PC.
Untuk membantu negara-negara dalam merencanakan antisipasi pada 2022, WHO telah menyelenggarakan pertemuan pada Agustus lalu.
Para peserta dalam pertemuan itu tidak hanya membahas mengenai hambatan dan peluang yang sedang berlangsung untuk kesiapsiagaan pandemi influenza saja.
Namun, berbagi pengalaman dan keahlian praktis mereka serta mengembangkan rencana dan strategi mitigasi risiko untuk mengamankan pengembangan kapasitas inti bahkan di masa depan dalam menghadapi Covid-19.
Namun hal yang paling penting terkait kesiapsiagaan ini adalah mengenai 'apakah rencana ini sesuai dengan kerangka kerja kesiapsiagaan global dan regional lainnya'.
Termasuk strategi Asia Pasifik untuk penyakit baru dan kedaruratan kesehatan masyarakat (APSED III), Strategi Influenza Global (2019–2030), dan deklarasi Delhi tentang kesiapsiagaan darurat di wikayah Asia Tenggara.