TRIBUNNEWS.COM - Presiden China, Xi Jinping, berjanji akan mewujudkan 'penyatuan kembali' Taiwan dengan damai, Sabtu (9/10/2021).
Dilansir Reuters, Xi tidak menjelaskan secara gamblang soal penggunaan kekuatan setelah sebelumnya China mengirim puluhan pesawat tempur ke Taiwan.
Xi menambahkan bahwa penyatuan ini harus dicapai dengan cara damai.
Kendati demikian, dirinya juga memperingatkan China memiliki 'tradisi' menentang separatisme.
Menanggapi hal ini, Kantor Kepresidenan Taiwan mengatakan, masa depan negara ada di tangan rakyat.
Baca juga: Kapal Selam Amerika USS Connecticut Tabrak Objek Tak Dikenal di Bawah Laut China Selatan
Baca juga: Amerika Serikat Diam-diam Latih Pasukan Taiwan, Terjadi Sejak Donald Trump Menjabat
Mengutip laporan BBC, Taiwan mengklaim sebagai negara berdaulat.
Sementara China menilai pulau ini sebagai provinsi yang berupaya memisahkan diri.
Selama sepekan terakhir, China menerbangkan sekitar 150 pesawat militer ke zona pertahanan udara Taiwan.
Xi Jinping menyinggung perihal Taiwan dalam pidatonya di acara peringatan 110 tahun revolusi yang menggulingkan dinasti kekaisaran terakhir China pada tahun 1911.
"Tugas sejarah penyatuan kembali ibu pertiwi harus dipenuhi, dan pasti akan dipenuhi," katanya.
Dia mengatakan ingin melihat penyatuan damai terjadi di bawah kebijakan 'satu negara-dua sistem', mirip dengan yang diterapkan di Hong Kong.
"Separatisme kemerdekaan Taiwan adalah hambatan terbesar untuk mencapai reunifikasi tanah air, dan bahaya tersembunyi paling serius bagi peremajaan nasional," tambah Xi.
Walaupun belakangan ketegangan antara China dan Taiwan meningkat, tetapi hubungan keduanya tidak seburuk seperti pada tahun 1996.
Saat itu, China mencoba mengganggu pemilihan presiden dengan melakukan uji coba rudal hingga AS mengirimkan kapal induk ke wilayah itu.