TRIBUNNEWS.COM - Korban tewas akibat keracunan massal terkait alkohol ilegal di Rusia barat daya meningkat menjadi 34 orang pada Minggu (10/10/2021).
Menurut keterangan pihak berwenang, sebanyak 24 orang lainnya sedang dirawat di rumah sakit.
Dilansir CNA, penyelidik di wilayah Orenburg membuka kasus kriminal berkaitan dengan minuman keras ilegal.
Kasus ini bermula dari sejumlah orang yang tiba-tiba jatuh sakit hingga meninggal diduga keracunan alkohol pada pekan ini.
Sejak saat itu, polisi telah menahan 10 orang.
Baca juga: Ditresnarkoba Polda Metro Bubarkan Kerumunan 3 Kafe di Jaksel, Minuman Beralkohol Juga Disita
Baca juga: Tenggak Miras Oplosan, 4 Pemuda di Tasikmalaya Tewas, Sempat Alami Muntah-muntah
Mereka tengah diselidiki terkait produksi dan penjualan alkohol ilegal, lapor kantor berita TASS.
"Ada 67 korban alkohol pengganti yang diketahui di wilayah tersebut, 34 di antaranya telah meninggal," kata pemerintah daerah Orenburg seperti dikutip oleh kantor berita Interfax.
Sebanyak 7 orang yang dirawat di rumah sakit kondisi kesehatannya kritis.
Sementara 4 orang diantaranya menggunakan ventilator.
Polisi menyita 2.000 botol alkohol pada Sabtu.
Pihak berwajib mengatakan telah mengidentifikasi metanol, zat beracun di dalam minuman keras itu.
Menurut Sky News, metanol biasanya digunakan dalam industri untuk pelarut dan pestisida.
Kasus keracunan alkohol massal sebelumnya pernah terjadi di Rusia.
Kebanyakan, lapor DW, terjadi di daerah pedesaan.
Pada 2016, 76 orang meninggal di Irkutsk setelah meminum alkohol yang dicampur pembersih jendela.
Setelah kasus ini, pemerintah federal memberlakukan kontrol yang lebih ketat pada produksi dan penjualan alkohol, obat-obatan, parfum, dan cairan lain yang mengandung persentase etanol yang tinggi.
Terlepas dari peraturan tentang penjualan alkohol, banyak orang yang beralih ke alternatif buatan sendiri yang murah.
Baca juga: Pesawat Rusia yang Bawa 20 Penerjun Payung Jatuh, 16 Orang Tewas
Baca juga: 12 Makanan & Minuman Berkhasiat Tinggi Meskipun Jarang Dikenal: Air Jelai, Serangga, hingga Jus Ceri
Orang Rusia dikenal sebagai peminum terberat di dunia.
Namun konsumsi alkohol menurun dalam beberapa tahun terakhir.
Angkanya turun 43% dari 2003 hingga 2016, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2019.
Fakta ini menyebabkan peningkatan pesat dalam harapan hidup, jelas WHO.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)