Dalam beberapa tahun terakhir, cabang ISIS Afghanistan-Pakistan telah bertanggung jawab atas beberapa serangan paling mematikan di negara-negara tersebut, membantai warga sipil di masjid, tempat suci, lapangan umum dan bahkan rumah sakit.
Ancaman teror sebagian membayangi upaya Taliban untuk meningkatkan posisi internasional mereka.
Baca juga: Burung jalak yang turut dievakuasi dari Afghanistan, bagaimana nasibnya kini?
Baca juga: Kisah Pilu Penduduk Lembah Bamiyan di Afghanistan, Warga: Kami Tidak Bisa Makan Malam Ini
Selama akhir pekan, delegasi senior Taliban dan AS mengadakan pembicaraan tatap muka pertama mereka di ibukota Qatar, Doha, sejak penarikan AS.
Menurut juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price, pembicaraan fokus pada masalah keamanan dan terorisme.
"(Pembicaraan) Berfokus pada masalah keamanan dan terorisme dan perjalanan yang aman bagi warga AS, warga negara asing lainnya dan mitra Afghanistan kami," katanya.
Selain itu juga membicarakan tentang hak asasi manusia, terutama perempuan dan anak-anak.
"(Juga membahas) Hak asasi manusia, termasuk partisipasi yang berarti dari perempuan dan anak perempuan dalam semua aspek masyarakat Afghanistan," kata Price dalam sebuah pernyataan.
(Tribunnews.com/Yurika)