Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dokumen resmi "Casebook" (buku kasus) menemukan sekitar 120 kesalahan dalam 12 putusan pengadilan besar yang menonjol yang berbeda dari teks putusan aslinya.
Casebook atau buku kasus berisi putusan-putusan penting peradilan yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung Jepang.
"Kebanyakan dari kesalahan tersebut yang ditemukan adalah kesalahan ketik dan tanda baca," ungkap sumber Tribunnews.com, Senin (18/10/2021).
Tetapi dalam beberapa kasus, ekspresi hilang dan makna kalimat berubah.
Buku kasus diedit oleh komite kasus di dalam Mahkamah Agung dan diterbitkan untuk masyarakat umum.
Hal ini dikutip dalam penilaian berikutnya dan dokumen pengadilan, serta dalam buku-buku dan risalah akademik.
Baca juga: JFTC Mulai Periksa Kemungkinan Terjadinya Ketidakadilan dalam Bisnis Sistem di Jepang
Karena jumlah total preseden yudisial yang diterbitkan adalah sekitar 8.400 antara tahun 1947 dan 2020, ada risiko bahwa kesalahan ketik selain yang ditemukan kali ini mungkin diabaikan.
"Kami ingin melakukan penyelidikan yang tepat dan menanggapi dengan tepat kasus ini," demikian komentar Mahkamah Agung Jepang terkait hal ini.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.