Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Biasanya orang melamar bersama orangtua, ibu atau ayah.
Kei Komuro (30) yang akan menikahi Putri Mako, keponakan Kaisar Jepang 26 Oktober nanti, di hari terakhir pertemuannya dengan Putri mako dan Putra Mahkota Akishinomiya beserta ibunda Mako, hanya sendiri saja.
"Ke mana itu ibunya? Kok sendiri saja melamar anak orang sih? Aneh itu orang," ungkap Fukuyama seorang wanita Tokyo kepada Tribunnews.com siang ini (18/10/2021).
Bukan hanya itu saja, saat memasuki rumah kediaman kekaisaran, Putra Mahkota Akishinomiya di Akasaka, ratusan orang menunggu di depannya, kaca jendela mobil tak dibuka untuk "salam" kepada masyarakat, tidak menunduk memberi "salam" kepada masyarakat.
Mata dan kepalanya fokus tertuju ke depan saja, seolah tak ada apa-apa di sekelilingnya saat memasuki rumah Akishinomiya jam 9:30 pagi ini (18/10/2021).
Namun begitu ke luar dari rumah itu jam sekitar jam 12:30, tampak Komuro menundukkan kepala memberikan "salam" dari dalam mobilnya meskipun jendela mobil tidak dibuka.
"Benar-benar orang aneh dia (Red.: Komuro)," tambahnya lagi.
Pertemuan ini diperkirakan pertemuan terakhir dengan keluarga Akishinomiya dan tak akan beretmu lagi Komuro dengan keluarga kekaisaran.
"Ada banyak masalah yang tidak dapat dia selesaikan, dan Akashinomiya memiliki banyak hal untuk mempertanyakannya, sama seperti masyarakat juga," papar seorang wartawan Kekaisaran Jepang.
Pertama-tama, masalah besar adalah masalah keuangan ibunda Komuro, Kayo, dan kecurigaan penerimaan ilegal.
Baca juga: Acara Putri Mako Keponakan Kaisar Jepang Mulai Besok
"Tentu saja, Komuro juga perlu menjelaskan kepada Akashinomiya bagaimana mengatasi masalah selama ini. Jika dia menikah tanpa penjelasan, tentu akan membuat gusar keluarga kekaisaran. Lalu bagaimana tanggungjawabnya kepada Putri Mako kalau dibawa ke New York nanti."
Meskipun Pak Komuro memiliki pekerjaan di sebuah firma hukum di New York, masih banyak ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi pada kehidupan Mako.
Selain itu, masalah keamanan di New York juga penting. Jika Mako menolak pembayaran sekaligus, itu masalah besar. Bagaimana membayar biaya keamanan di New York yang biaya kehidupannya lebih mahal daripada tinggal di Jepang.