TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Hizbullah Lebanon mendeklarasikan untuk pertama kalinya pada hari Senin (18/10/2021) bahwa kelompok militannya memiliki 100.000 pejuang yang terlatih.
Dilansir Independent, Hassan Nasrallah mengungkapkan jumlah kelompok Syiah-nya itu dalam pidato pertamanya sejak tujuh orang tewas dalam baku tembak di Beirut pada hari Kamis (14/10/2021).
Konfrontasi meletus atas penyelidikan yang sudah berjalan lama terhadap ledakan besar di pelabuhan Beirut tahun lalu.
Sulit untuk memverifikasi kebenaran klaim Nasrallah itu.
Tetapi jika benar, maka jumlah itu akan lebih besar dari angkatan bersenjata Lebanon, yang diperkirakan berjumlah sekitar 85.000.
Baca juga: Dijanjikan Akan Dinikahi, Wanita Paruh Baya AS Bocorkan Informasi Rahasia ke Hizbullah
Baca juga: Hizbullah Lebanon Bangun Banyak Terowongan Infiltrasi Menuju Wilayah Israel
Ketegangan di Lebanon saat ini meningkat akibat bentrokan dan jalannya penyelidikan ledakan 4 Agustus 2020 lalu di mana lebih dari 215 orang tewas.
Hizbullah dan sekutunya mengkritik Tarek Bitar, hakim yang memimpin penyelidikan.
Kelompok itu menuntut agar Bitar diganti.
Kekerasan pada hari Kamis terjadi ketika pejabat dari Hizbullah menilai penyelidikan hakim lebih condong ke arah mereka dianggap bersalah atas ledakan itu.
Orang-orang bersenjata bentrok pada hari Kamis selama beberapa jam.
Senapan otomatis dan granat berpeluncur roket di menghujani jalan-jalan Beirut.
Bentrokan itu dinilai konfrontasi terbesar kota itu sejak bertahun-tahun, setelah era tergelap perang saudara 1975-90 di Lebanon.
Hizbullah vs Pasukan Lebanon
Dalam pidatonya, Nasrallah menuduh ketua partai Kristen sayap kanan berusaha menyulut perang saudara di negara kecil itu.
Ia menuduh Samir Geagea, pemimpin Pasukan Lebanon, mendalani bentrokan hari Kamis di daerah Tayuneh Beirut.
Baca juga: Aksi Protes di Beirut Berujung Fatal, Setidaknya 5 Pengunjuk Rasa Tewas Tertembak
Baca juga: Berita Foto: Demonstrasi Berujung Bentrokan Berdarah di Beirut
Nasrallah juga menyebut Geagea sebagai penjahat dan pembunuh.
"Program nyata untuk Pasukan Lebanon adalah perang saudara," kata Nasrallah.
"Ancaman terbesar bagi perdamaian sosial di Lebanon adalah Pasukan Lebanon."
Ditujukan kepada Geagea, Nasrallah berkata: "Jangan salah perhitungan."
"Jadilah bijak dan sopan dan ambil pelajaran dari semua perang Anda dan semua perang kami."
Tidak ada komentar langsung dari Geagea.
Nasrallah mengklaim Geagea dan partainya telah berusaha untuk menakut-nakuti orang-orang Kristen Lebanon atas niat Hizbullah, sebagian besar untuk melayani negara-negara asing yang juga menjadikan kelompok Syiah sebagai musuh, termasuk Amerika Serikat, Israel dan beberapa negara Teluk.
Geagea adalah sekutu dekat Arab Saudi, yang kritis terhadap Hizbullah yang didukung Iran.
Baca juga: Kekerasan Sektarian di Ibu Kota Lebanon Hembuskan Isu Perang Saudara
Baca juga: KBRI Lebanon Terima Perwakilan Karyawan dan Keluarga Kapal Seniha-S
Geagea memimpin milisi Kristen Pasukan Lebanon selama perang saudara 1975-90 dan menghabiskan lebih dari satu dekade di penjara.
Ia dibebaskan dengan amnesti menyusul penarikan Suriah dari Lebanon pada 2005.
Geagea yang anti-Suriah sekarang memimpin partai politik Pasukan Lebanon.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)