Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Di tengah serangkaian insiden seperti terputusnya penumpang di dalam area kereta dan stasiun, serta kemungkinan kejahatan terjadi di dalam kereta api, pelatihan antisipasi kejahatan dengan asumsi bahwa seorang pria mengayunkan pisau di dalam kereta dan mengamuk di monorel yang berjalan di area Tama, Tokyo dilakukan Rabu ini (20/10/2021).
"Jika Anda merasa tidak nyaman di kereta, harap segera beri tahu kru atau laporkan ke polisi," ungkap Osamu Aoki, Kepala Kantor Polisi Higashiyamato dalam kesempatan pelatihan tersebut.
Pelatihan pada tanggal 20 Oktober dilakukan bersama oleh Departemen Kepolisian Higashiyamato dari Departemen Kepolisian Metropolitan dan Monorel Tama, dan sekitar 30 orang yang bersangkutan berkumpul di Stasiun Kamikitadai di Kota Higashiyamato.
Pelatihan dilakukan dengan asumsi bahwa seorang pria terluka dengan mengayunkan pisau di dalam kereta menggunakan kendaraan yang sebenarnya.
Pertama, perangkat pemberitahuan darurat di dalam kereta diaktifkan, dan dua staf stasiun bergegas masuk, memanggil pelaku kriminal yang kejam.
"Tolong hentikan", dan merespons pelaku dengan menggunakan sasumata, alat tongkat panjang untuk menghalau pelaku.
Kemudian staf lain mulai segera mengevakuasi penumpang.
Setelah itu, seorang petugas polisi yang bergegas masuk setelah menerima laporan menggunakan tameng untuk menekan pelaku kriminal tersebut.
Pada bulan Agustus, 10 penumpang terluka di kereta di Jalur Odakyu di Tokyo, dan pada tanggal 15 Oktober minggu lalu, ada dua pria tiba-tiba ditikam oleh seorang pria dengan pisau di area Stasiun JR Ueno.
Departemen Kepolisian Metropolitan telah memutuskan untuk bekerja dengan operator kereta api untuk memperkuat tindakan pencegahan. Bagi yang ingin mengetahui informasi mengenai Jepang dapat mengirimkan email ke: info@tribun.in