TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Transgender sekaligus pebisnis kosmetik asal Malaysia yang sedang dicari otoritas lokal, Nur Sajat, kini berada di Australia untuk mencari suaka.
Di Haiti, penculikan geng memicu pemogokan umum.
Sementara itu, pemimpin Hizbullah Lebanon mengumumkan kelompoknya memiliki lebih dari 100 ribu pejuang, lebih banyak dari pasukan Lebanon yang berjumlah 85 ribu.
Gempa M 6,0 mengguncang Yunani, terasa sampai Turki dan Mesir.
Selengkapnya, berikut berita populer Internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Transgender Malaysia Nur Sajat Kini Berada di Australia, Ingin Memulai Hidup Baru
Transgender sekaligus pebisnis kosmetik asal Malaysia, yang sedang dicari otoritas lokal, Nur Sajat, kini berada di Sydney, Australia.
Dikutip dari The Star, melalui TikTok-nya, Nur Sajat mengaku berada di Canterbury, pinggiran kota yang berjarak 12 km dari Sydney.
Sekarang ia ingin mencoba memulai hidup baru.
Nur Sajat berkata saat ini sedang menjalani karantina Covid-19.
Setelah masa karantina selesai, ia akan bertemu dengan beberapa pihak untuk membahas pekerjaan.
Menurut Nur Sajat, dia memilih pindah ke Australia karena negara itu menerimanya.
Baca juga: Polisi Minta Bantuan Keluarga untuk Bujuk Nur Sajat agar Pulang ke Malaysia
Baca juga: 7 FAKTA Nur Sajat, Transgender sekaligus Pengusaha Kosmetik Malaysia yang Sempat Ditahan di Thailand
Ia juga membantah melarikan diri dari pihak berwenang di Malaysia.
"Saya tidak melarikan diri. Saya bermigrasi," ujarnya.
"Selama ini saya diam karena saya ingin membuka toko baru di lokasi baru, dan terima kasih atas dukungannya."
Nur Sajat juga meminta netizen untuk tidak menghakiminya terkait agamanya.
2. Pemogokan Umum di Haiti setelah 17 Misionaris Diculik Geng, Jalan-jalan Tampak Kosong
Kota Port-au-Prince tampak sepi pada hari Senin (18/10/2021) karena pemogokan umum.
Pemogokan itu terjadi akibat situasi keamanan yang memburuk di Haiti.
Sehari sebelunya, 17 misionaris AS dan Kanada diculik setelah mengunjungi panti asuhan.
Ribuan pekerja kemudian mengambil bagian dalam pemogokan yang dipimpin oleh serikat pekerja lokal dan kelompok masyarakat sipil lainnya.
Pengemudi taksi pribadi dan bus umum berdiam di rumah.
Sementara toko-toko, sekolah, dan kantor pemerintah tutup.
Baca juga: 17 Misionaris Diculik Anggota Geng di Haiti, Lima di Antaranya Anak-anak
Terlihat tumpukan ban terbakar di jalan-jalan Port-au-Prince, kantor berita AP melaporkan, dikutip Deutsche Welle.
Beberapa melemparkan batu ke beberapa mobil yang ada di jalan.
Penculikan 17 Misionaris oleh Anggota Geng
Diberitakan sebelumnya, 17 orang dilaporkan diculik oleh kelompok geng Haiti yang sudah terkenal atas kasus penculikan dan pembunuhan.
3. Pemimpin Hizbullah Klaim Memiliki 100 Ribu Pasukan, Semuanya Bersenjata dan Terlatih
Pemimpin Hizbullah Lebanon mendeklarasikan untuk pertama kalinya pada hari Senin (18/10/2021) bahwa kelompok militannya memiliki 100.000 pejuang yang terlatih.
Dilansir Independent, Hassan Nasrallah mengungkapkan jumlah kelompok Syiah-nya itu dalam pidato pertamanya sejak tujuh orang tewas dalam baku tembak di Beirut pada hari Kamis (14/10/2021).
Konfrontasi meletus atas penyelidikan yang sudah berjalan lama terhadap ledakan besar di pelabuhan Beirut tahun lalu.
Sulit untuk memverifikasi kebenaran klaim Nasrallah itu.
Tetapi jika benar, maka jumlah itu akan lebih besar dari angkatan bersenjata Lebanon, yang diperkirakan berjumlah sekitar 85.000.
Baca juga: Dijanjikan Akan Dinikahi, Wanita Paruh Baya AS Bocorkan Informasi Rahasia ke Hizbullah
Baca juga: Hizbullah Lebanon Bangun Banyak Terowongan Infiltrasi Menuju Wilayah Israel
Ketegangan di Lebanon saat ini meningkat akibat bentrokan dan jalannya penyelidikan ledakan 4 Agustus 2020 lalu di mana lebih dari 215 orang tewas.
Hizbullah dan sekutunya mengkritik Tarek Bitar, hakim yang memimpin penyelidikan.
Kelompok itu menuntut agar Bitar diganti.
4. Gempa Berkekuatan M 6,0 Guncang Yunani, Getaran Terasa Sampai Turki dan Mesir
Gempa berkekuatan magnitudo 6,0 melanda beberapa pulau di Yunani pada Selasa (19/10/2021).
Gempa juga mengguncang wilayah lain di Mediterania Timur, termasuk wilayah selatan Antalya di Turki serta kota-kota di Mesir.
Dikutip dari Al Jazeera, getaran terasa di Pulau Karpathos, Kreta, Santorini, dan Rhodes di Yunani.
"Benar-benar terasa seperti itu (gempa), berlangsung selama 30 detik," kata seorang saksi di Lindos, Rhodes, dalam sebuah posting di situs web Pusat Seismologi Mediterania Eropa.
Magnitudo gempa mencapai 6,0 dan bersumber di kedalaman 37,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat.
Baca juga: Di Mesir, Pegawai Pemerintah yang Belum Vaksin Covid-19 Tak Boleh Ngantor
Baca juga: Polemik Jalan Mustafa Kemal Ataturk, MUI hingga Fadli Zon Usul Ganti Nama Tokoh Turki Lain
Gempa itu juga mengguncang ibu kota Siprus Nicosia, Beirut di Lebanon, Kairo, dan kota-kota lain di Mesir.
Sebagian wilayah Israel dan Palestina, dan wilayah di sekitar Antalya, Turki selatan juga merasakan getaran.
Otoritas pengendalian bencana Turki, Afad, melaporkan pusat gempa berada di 155 km dari pantai Turki.
Dikatakan gempa dengan kekuatan awal 6,0 melanda sekitar 155 km dari kota resor Kas, di provinsi Antalya.
Gubernur distrik Kas, Saban Arda Yazici, mengatakan pihak berwenang belum menerima laporan kerusakan atau cedera di Kas atau sekitarnya.
(Tribunnews.com)