TRIBUNNEWS.COM - Dua bom meledak di Damaskus, ibu kota Suriah, pada Rabu (20/10/2021).
Bom meledak di dekat bus yang membawa pasukan militer Suriah.
Dikutip dari BBC, serangan bom tersebut menewaskan 13 personel militer.
Kendaraan itu menjadi sasaran dua alat peledak saat melintas di bawah jembatan Jisr al-Rais tak lama setelah fajar.
Meskipun Suriah telah terlibat dalam perang saudara selama satu dekade, serangan seperti itu jarang terjadi di ibu kota.
Baca juga: 25 WNI Korban Perdagangan Orang di Suriah Dipulangkan dari Lebanon
Baca juga: Kesenjangan Militer AS dan China Kian Tipis, Washington Resah dengan Kemampuan Rudal Hipersonik RRC
Pemboman hari Rabu di Damaskus dilaporkan sebagai yang paling mematikan di kota itu sejak Maret 2017.
Petugas pemadam kebakaran bekerja memadamkan api.
Video dari tempat kejadian menunjukkan sisa-sisa bus yang hangus, dengan asap mengepul dari jendelanya yang pecah.
Kantor Berita Sana mengatakan, alat peledak ketiga ditemukan telah ditanam di jembatan dan dijinakkan, dan berhasil dijinakkan oleh para insinyur.
Observatorium Suriah menyebutkan jumlah korban tewas akibat pemboman itu sebanyak 14 orang dan mengatakan kemungkinan akan bertambah karena banyak dari yang terluka berada dalam kondisi kritis.
Belum ada kelompok yang mengatakan berada di balik serangan itu.
Tetapi kecurigaan tertuju pada ISIS, yang telah menyerang kendaraan militer di timur negara itu tahun ini.
Komandan polisi Damaskus Mayor Jenderal Hussein Jumaa mengatakan bahwa serangan bom itu sebagai tindakan pengecut.
"Ini tindakan pengecut," katanya, seperti dikutip dari Al Jazeera.