TRIBUNNEWS.COM - Empat wanita Afghanistan mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memblokir Taliban untuk mendapatkan kursi di organisasi dunia itu.
Para wanita itu berbicara kepada wartawan sebelum berpidato di acara PBB di New York tentang dukungan untuk wanita dan anak perempuan Afghanistan, yang diselenggarakan oleh Inggris, Qatar, Kanada, Wanita PBB dan Institut Georgetown untuk Wanita, Perdamaian dan Keamanan, Kamis (21/10/2021).
Empat wanita, yaitu mantan politisi Afghanistan dan perunding perdamaian Fawzia Koofi, mantan politisi Naheed Fareed, mantan diplomat Asila Wardak, dan jurnalis Anisa Shaheed, menyerukan perwakilan yang lebih baik untuk negara mereka.
"Ini sangat sederhana. PBB perlu memberikan kursi itu kepada seseorang yang menghormati hak semua orang di Afghanistan," kata Fawzia Koofi dikutip dari Channel News Asia.
Fawzia Koofi mengatakan wanita di Afghanistan memang banyak dibicarakan, tetapi mereka tidak pernah didengarkan.
Baca juga: POPULER Internasional: Taliban Dapat Dukungan Rusia | Bocah Selamat setelah Jatuh 21 Meter ke Jurang
Untuk itu, pihaknya meminta bantuan internasional agar Taliban dapat menghormati hak-hak perempuan dan untuk menghormati hak semua orang.
"Kami banyak dibicarakan, tetapi kami tidak didengarkan," kata Fawzia Koofi.
"Bantuan, uang, pengakuan, semuanya adalah pengaruh yang harus digunakan dunia untuk inklusi (pendekatan), untuk menghormati hak-hak perempuan, untuk menghormati hak semua orang," lanjutnya.
Lebih lanjut, Naheed Fareed mengatakan tentang bagaimana Taliban berjanji mengenai hak-hak perempuan.
Ketika itu, Taliban mengatakan bahwa mereka akan memberikan izin kepada perempuan untuk melanjutkan pekerjaan mereka, untuk kembali ke sekolah.
Baca juga: Taliban Memohon Pengakuan di Pertemuan Moskow
Namun, hingga kini Taliban belum juga menepati janji tersebut.
"Ketika Taliban mengambil Afghanistan mereka mengatakan bahwa mereka akan memberikan izin kepada perempuan untuk melanjutkan pekerjaan mereka, untuk kembali ke sekolah, tetapi mereka tidak menepati janji itu," jelas Naheed Fareed.
Hal yang sama disampaikan Asila Wardak. Dia mendesak negara-negara untuk menekan Taliban untuk menepati kata-kata mereka dalam hal hak-hak perempuan.
"Jika Anda akan memberi mereka kursi, harus ada syarat," kata Asila Wardak.