Dewan Keamanan PBB juga bertemu secara terpisah pada hari Kamis untuk membahas perempuan, perdamaian dan keamanan.
Dalam pertemuan tersebut, Duta Besar Afghanistan untuk PBB Ghulam Isaczai mengatakan, Afghanistan kini menggantungkan harapan kepada PBB.
Mereka ingin PBB membantu memulihkan hak mereka untuk bekerja, bepergian, dan bersekolah.
"Perempuan dan anak perempuan di Afghanistan menggantungkan harapan dan impian mereka di dewan dan badan dunia ini untuk membantu mereka memulihkan hak mereka untuk bekerja, bepergian, dan bersekolah," kata Ghulam Isaczai.
"Akan tercela secara moral jika kita tidak melakukan apa-apa dan mengecewakan mereka," lanjutnya.
Sejak merebut kekuasaan pada pertengahan Agustus lalu, para pemimpin Taliban telah bersumpah untuk menghormati hak-hak perempuan sesuai dengan syariah, atau hukum Islam.
Baca juga: Taliban Dapat Dukungan dari 10 Negara tapi Pemerintahannya Masih Belum Diakui Dunia
Seperti diketahui, di bawah pemerintahan Taliban dari tahun 1996 hingga 2001, perempuan tidak dapat bekerja dan anak perempuan dilarang bersekolah.
Perempuan harus menutupi wajah mereka dan ditemani oleh kerabat laki-laki ketika mereka meninggalkan rumah.
PBB sedang mempertimbangkan tentang siapa yang harus mewakili Afghanistan.
Taliban menominasikan juru bicara mereka yang berbasis di Doha, Suhail Shaheen sebagai duta besar PBB.
Sementara Ghulam Isaczai, utusan PBB yang mewakili pemerintah yang digulingkan oleh Taliban, berusaha untuk tetap berada di kursi negara itu.
Negara-negara anggota PBB diperkirakan akan membuat keputusan pada akhir tahun ini.
Baca juga artikel lain terkait Konflik di Afghanistan
(Tribunnews.com/Rica Agustina)