Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MASSACHUSETTS - Raksasa farmasi Amerika Serikat (AS) Moderna pada hari Senin waktu setempat melaporkan 'respons antibodi penetralisir yang kuat' vaksin virus corona (Covid-19) pada anak-anak berusia 6 hingga 11 tahun.
Perusahaan itu pun mengaku akan segera menyerahkan data uji coba tersebut ke regulator global.
"Kami didorong oleh profil imunogenisitas dan keamanan mRNA-1273 pada anak-anak berusia 6 hingga di bawah 12 tahun, dan kami senang penelitian ini memenuhi titik akhir imunogenisitas utamanya," kata Kepala Eksekutif Moderna, Stephane Bancel dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu dalam pernyataan resminya, perusahaan ini menyebut data dari uji klinis dengan 4.753 anak dalam rentang usia tersebut menunjukkan respon imun yang kuat, satu bulan setelah pemberian dosis kedua.
Baca juga: Denmark Tetap Catat Rekor Kasus Covid-19 Meski Tingkat Vaksinasinya Tinggi
Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (25/10/2021), Moderna mengatakan sebagian besar efek samping dalam percobaan ringan atau sedang dalam tingkat keparahan, menunjukkan gejala kelelahan, sakit kepala, demam dan nyeri pada area suntikan sebagai efek paling umum.
Vaksin yang digunakan dalam uji coba ini adalah dosis 50 mikrogram, setengah dari kekuatan yang digunakan dalam seri vaksin utama untuk orang dewasa.
Dosis ini juga diizinkan untuk digunakan sebagai suntikan dosis penguat (booster).
Menariknya, hasil uji coba ini muncul setelah pesaingnya, Pfizer mengatakan pada pekan lalu bahwa vaksinnya 90 persen efektif dalam mencegah penyakit simtomatik diantara anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun.
Baca juga: Terima Bantuan Remdesivir untuk Penanganan Covid-19, Kementerian Kesehatan Beri Apresiasi
Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS telah memanggil panel penasehat ahli independen untuk bertemu pada Selasa besok demi menentukan apakah akan memberi lampu hijau pada suntikan Pfizer.
Menurut data resmi pemerintah AS, secara keseluruhan sejak awal pandemi, lebih dari 150 anak berusia 5 hingga 11 tahun di negara itu telah meninggal karena Covid- 19.
Pemerintahan Presiden Joe Biden pun mengatakan pihaknya siap meluncurkan vaksinasi untuk 28 juta anak berusia 5 hingga 11 tahun di negara itu, segera setelah vaksin Covid-19 disahkan oleh lembaga sains.
Vaksin Moderna telah disahkan untuk orang dewasa di atas usia 18 tahun, dan baru-baru ini mendapatkan izin untuk penggunaan dosis booster pada beberapa kelompok warga Amerika.
Namun, FDA belum mengizinkan vaksin ini digunakan pada remaja berusia 12 hingga 17 tahun.
Swedia pun telah menghentikan penggunaan vaksin Moderna untuk kelompok usia yang lebih muda setelah ada laporan kasus peradangan pada lapisan jantung (miokarditis) pada orang dewasa muda.